Puluhan siswa SDN Tisnonegaran 2 Kota Probolinggo, dengan membawa poster, menggelar aksi simpatik melawan teror, Senin (18/1/2016). Foto: MI/Abdus Syukur
Puluhan siswa SDN Tisnonegaran 2 Kota Probolinggo, dengan membawa poster, menggelar aksi simpatik melawan teror, Senin (18/1/2016). Foto: MI/Abdus Syukur

Ingin Jadi Polisi untuk Tumpas Teroris

Media Indonesia • 19 Januari 2016 10:18
medcom.id, Probolinggo: Puluhan anak dengan memakai seragam merah putih melangkah pasti menuju depan Kantor Wali Kota Probolinggo, kemarin. Aksi mereka terkait dengan peristiwa bom di Jakarta yang dilakukan sekelompok teroris.
 
Anak-anak itu merupakan siswa SDN Tisnonegaran II Kota Probolinggo. Mereka membentangkan poster bertuliskan kecaman dan kutuk atas aksi teror bom MH Thamrin, Jakarta.
 
Aksi simpatik itu bentuk perlawanan terhadap terorisme. Memang, pascateror di kawasan Thamrin, Jakarta, semangat persaudaraan dan persatuan warga terbangkitkan.

Aksi siswa SD di Probolinggo tersebut bukti bahwa semangat itu bukan hanya ada di kalangan warga Jakarta dan orang dewasa, melainkan juga di seluruh lapisan dan unsur masyarakat.
 
Selain mengutuk keras aksi teroris, dengan poster seadanya, dari bahan karton putih yang berisi tulisan dari pensil warna-warni, para siswa itu mengungkapkan sikap berani melawan dan tidak takut akan berbagai teror yang belakangan ini kerap terjadi.
 
Tidak hanya itu, generasi muda penerus bangsa itu juga mengapresiasi kesigapan aparat kepolisian dan TNI.
 
Dalam hitungan menit mereka mampu melumpuhkan para teroris. Korban dari masyarakat sipil pun bisa diminimalkan.
 
Para siswa itu juga berharap agar aparat Polri dan TNI bisa terus menumpas para pelaku teror supaya Bumi Pertiwi kembali aman dan terus damai.
 
Dengan pengeras suara, mereka meneriakkan kalimat-kalimat yang berisi ketidakgentaran akan ancaman teroris. Bahkan mereka lebih semangat dalam membela Tanah Air dari rongrongan penjahat.
 
"Kita ikut berduka dengan peristiwa pengeboman itu. Tapi kita harus bisa menghadapi dengan tangguh, berani, dan tidak boleh takut. Kita harus membela Bumi Pertiwi agar tidak dirongrong penjahat teroris," ujar siswa kelas V SDN Tisnonegaran II, Luluk Khoiriyah.
 
Rekan sekelasnya, Amanda Cinta, meneguhkan cita-citanya menjadi anggota Polri agar bisa menumpas para pelaku teror.
 
"Menjadi polwan yang tegas untuk menumpas teroris. Ndak takut karena polwan dan TNI siap menghajar teroris," katanya Amanda.
 
Semangat bela negara itulah yang menurut Kepala SDN Tisnonegaran II, Agus Litantha, harus terus dipupukkan kepada seluruh anak didiknya.
 
Pembelajaran cinta Tanah Air dan bela negara tidak boleh luntur dalam pendidikan di Indonesia.
 
Dengan bekal cinta Tanah Air dan bela negara yang kuat, generasi muda Indonesia tidak mudah dirasuki aliran dan paham radikal.
 
"Intinya bela negara. Kami ingin menanamkan kepada anak didik untuk bela negara dan cinta Tanah Air sehingga siswa tidak terpengaruh dengan ideologi-ideologi dan aliran yang tidak benar," kata Agus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan