Magetan: Presiden Joko Widodo berdialog dengan nasabah penerima program Permodalan Nasional Madani (PNN) Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Lapangan Cepoko, Magetan. Jokowi bertemu salah satu nasabah yang menjadi 'pesaing' usaha anaknya Gibran Rakabuming Raka.
Nasabah itu bernama Sujitmiati asal Selosari, Ngawi. Sujit merupakan nasabah PNM Mekaar yang menerima pinjaman sebesar Rp4,5 juta. Sujit telah empat tahun menjadi nasabah PNM Mekaar.
Presiden pun bertanya usaha yang dijalankan Sujit. Sujit menjawab, dirinya membuka warung kopi di Selosari.
"Waduh, warung kopi, anak saya juga punya kopi, sama berarti, bersaing," kata Jokowi disambut tawa para undangan di Lapangan Cepoko, Magetan, Jumat, 1 Februari 2019.
Kepala Negara kemudian bertanya harga segelas kopi di kedai Sujit. Sujit menjawab satu gelas kopi dibanderol Rp3.000.
"Wah kalah anak saya. Anak saya jualan satu gelas Rp16 ribu," kata Jokowi tertawa.
Sujit menimpali, warung kopinya dan milik Gibran berbeda. Gibran, kata dia, barangkali menjual kopi di kafe yang berada di kota besar. Sehingga, harga kopinya berbeda.
Baca: Jokowi Bagikan Kisah Jatuh Bangun Merintis Usaha Mebel
Jokowi memuji analisis Sujit. Ia pun menanyakan keunggulan warung kopi Sujit di antara kedai kopi lain. Sujit menyebut rasa kopi di kedainya lebih enak.
Selain itu, posisi kedai yang berada di pinggir jalan juga jadi keunggulan tersendiri. Sujit menyebut kedai kopinya berupa angkringan yang buka 24 jam.
Sujit bercerita, dirinya menunggui warung dari pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB. Sisanya, angkringannya ditunggui sang suami yang buka hingga pagi.
Baca: Presiden Dorong Ibu-ibu Mekaar Tingkatkan Bisnis Supermikro
Jokowi kagum dengan kerja keras Sujit. Ia menilai wajar jika Sujit dapat naik kelas memperoleh pinjaman program PNM Mekaar.
"Ini! Ini, jadi cepat banget tadi. Rp2 juta, Rp3 juta, sekarang Rp4,5 juta. Kemudian pingin pindah ke KUR?" tanya Jokowi.
Sujit mengamini ingin naik kelas memperoleh kredit usaha rakyat (KUR). Ia berharap pinjaman itu dapat digunakan menambah usaha ternak ayam yang bakal dikelola bersama suami.
"Saya mau bikin usaha ayam kampung," pungkas Sujit.
Magetan: Presiden Joko Widodo berdialog dengan nasabah penerima program Permodalan Nasional Madani (PNN) Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Lapangan Cepoko, Magetan. Jokowi bertemu salah satu nasabah yang menjadi 'pesaing' usaha anaknya Gibran Rakabuming Raka.
Nasabah itu bernama Sujitmiati asal Selosari, Ngawi. Sujit merupakan nasabah PNM Mekaar yang menerima pinjaman sebesar Rp4,5 juta. Sujit telah empat tahun menjadi nasabah PNM Mekaar.
Presiden pun bertanya usaha yang dijalankan Sujit. Sujit menjawab, dirinya membuka warung kopi di Selosari.
"Waduh, warung kopi, anak saya juga punya kopi, sama berarti, bersaing," kata Jokowi disambut tawa para undangan di Lapangan Cepoko, Magetan, Jumat, 1 Februari 2019.
Kepala Negara kemudian bertanya harga segelas kopi di kedai Sujit. Sujit menjawab satu gelas kopi dibanderol Rp3.000.
"Wah kalah anak saya. Anak saya jualan satu gelas Rp16 ribu," kata Jokowi tertawa.
Sujit menimpali, warung kopinya dan milik Gibran berbeda. Gibran, kata dia, barangkali menjual kopi di kafe yang berada di kota besar. Sehingga, harga kopinya berbeda.
Baca: Jokowi Bagikan Kisah Jatuh Bangun Merintis Usaha Mebel
Jokowi memuji analisis Sujit. Ia pun menanyakan keunggulan warung kopi Sujit di antara kedai kopi lain. Sujit menyebut rasa kopi di kedainya lebih enak.
Selain itu, posisi kedai yang berada di pinggir jalan juga jadi keunggulan tersendiri. Sujit menyebut kedai kopinya berupa angkringan yang buka 24 jam.
Sujit bercerita, dirinya menunggui warung dari pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB. Sisanya, angkringannya ditunggui sang suami yang buka hingga pagi.
Baca: Presiden Dorong Ibu-ibu Mekaar Tingkatkan Bisnis Supermikro
Jokowi kagum dengan kerja keras Sujit. Ia menilai wajar jika Sujit dapat naik kelas memperoleh pinjaman program PNM Mekaar.
"Ini! Ini, jadi cepat banget tadi. Rp2 juta, Rp3 juta, sekarang Rp4,5 juta. Kemudian pingin pindah ke KUR?" tanya Jokowi.
Sujit mengamini ingin naik kelas memperoleh kredit usaha rakyat (KUR). Ia berharap pinjaman itu dapat digunakan menambah usaha ternak ayam yang bakal dikelola bersama suami.
"Saya mau bikin usaha ayam kampung," pungkas Sujit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOW)