Tangerang: Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta mempersiapkan antrean khusus bagi pemegang Golden Visa yang masuk melalui bandara tersibuk di Indonesia. Golden Visa itu diperuntukkan bagi warga negara asing (WNA) yang melakukan investasi dengan jumlah tertentu di Indonesia.
Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Tito Andrianto, mengatakan pemegang Golden Visa diperkirakan akan banyak melalui Imigrasi Soekarno-Hatta. Pasalnya, Jakarta merupakan episentrum ekonomi dan investasi terbesar di Indonesia.
"Saat ini kami telah mempersiapkan antrean khusus untuk menunjang mobilitas para pemegang Golden Visa Indonesia," ujarnya, Kamis, 7 September 2023.
Sementara itu, Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim menjelaskan, WNA pribadi yang ingin mendapatkan visa khusus ini harus memenuhi beberapa kriteria pokok. Salah satunya adalah harus memiliki investasi di Indonesia dengan nilai sebesar US$ 2.500.000 (sekitar Rp38 miliar) untuk mendapatkan masa tinggal 5 tahun.
"Sementara itu untuk masa tinggal 10 tahun, nilai investasi yang menjadi syarat sebesar US$ 5.000.000 (sekitar Rp76 miliar)," kata Silmy.
Sedangkan untuk investor korporasi yang membentuk perusahaan di Indonesia dengan nilai investasi sebesar US$ 25.000.000 atau sekitar Rp380 miliar akan memperoleh golden visa dengan masa tinggal 5 tahun bagi direksi dan komisarisnya. Untuk nilai investasi sebesar US$ 50.000.000 akan diberikan lama tinggal 10 tahun.
"Begitu sampai di Indonesia, pemegang golden visa tidak perlu lagi mengurus izin tinggal terbatas (ITAS) di kantor imigrasi," jelasnya.
Peraturan keimigrasian Indonesia tidak mengatur visa dengan izin tinggal berjangka waktu 10 tahun. Pemegang golden visa diharapkan dapat menikmati sejumlah manfaat eksklusif dari jenis visa ini, seperti jangka waktu tinggal lebih lama, kemudahan keluar dan masuk Indonesia, serta efisiensi karena tidak perlu lagi mengurus ITAS ke kantor imigrasi.
Tangerang: Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta mempersiapkan antrean khusus bagi pemegang
Golden Visa yang masuk melalui bandara tersibuk di Indonesia. Golden Visa itu diperuntukkan bagi warga negara asing
(WNA) yang melakukan investasi dengan jumlah tertentu di Indonesia.
Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Tito Andrianto, mengatakan pemegang Golden Visa diperkirakan akan banyak melalui Imigrasi Soekarno-Hatta. Pasalnya, Jakarta merupakan episentrum ekonomi dan investasi terbesar di Indonesia.
"Saat ini kami telah mempersiapkan antrean khusus untuk menunjang mobilitas para pemegang Golden Visa Indonesia," ujarnya, Kamis, 7 September 2023.
Sementara itu, Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim menjelaskan, WNA pribadi yang ingin mendapatkan visa khusus ini harus memenuhi beberapa kriteria pokok. Salah satunya adalah harus memiliki investasi di Indonesia dengan nilai sebesar US$ 2.500.000 (sekitar Rp38 miliar) untuk mendapatkan masa tinggal 5 tahun.
"Sementara itu untuk masa tinggal 10 tahun, nilai investasi yang menjadi syarat sebesar US$ 5.000.000 (sekitar Rp76 miliar)," kata Silmy.
Sedangkan untuk investor korporasi yang membentuk perusahaan di Indonesia dengan nilai investasi sebesar US$ 25.000.000 atau sekitar Rp380 miliar akan memperoleh golden visa dengan masa tinggal 5 tahun bagi direksi dan komisarisnya. Untuk nilai investasi sebesar US$ 50.000.000 akan diberikan lama tinggal 10 tahun.
"Begitu sampai di Indonesia, pemegang golden visa tidak perlu lagi mengurus izin tinggal terbatas (ITAS) di kantor imigrasi," jelasnya.
Peraturan keimigrasian Indonesia tidak mengatur visa dengan izin tinggal berjangka waktu 10 tahun. Pemegang golden visa diharapkan dapat menikmati sejumlah manfaat eksklusif dari jenis visa ini, seperti jangka waktu tinggal lebih lama, kemudahan keluar dan masuk Indonesia, serta efisiensi karena tidak perlu lagi mengurus ITAS ke kantor imigrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
