Denpasar: Ratusan anggota Komunitas Peduli Timnas Bali akan melakukan aksi secara berkesinambungan di Bali. Mereka menuntut agar Gubernur Bali I Wayan Koster meminta maaf kepada publik di Indonesia dan Bali khususnya.
Saat konsolidasi di Renon Denpasar, Kamis, 30 Maret, perwakilan Komunitas Peduli Timnas Bali memasang baliho dan membentangkannya di Wantilan DPRD Bali. Mereka juga mengenakan jersey Timnas Indonesia berwarna merah.
"Terima kasih kepada Wayan Koster atas Suksesnya Menghancurkan Masa Depan Sepak Bola Indonesia," tulisan dalam baliho tersebut.
Koordinator Komunitas Peduli Timnas Indonesia I Gusti Putu Artha mengancam jika permohonan maaf tidak disampaikan, maka gelombang aksi akan terus berlangsung.
"Hari ini kami niatkan sebagai semacam pernyataan sikap awal dari komunitas ini, merespon dinamika yang terjadi pasca dibatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20," ujarnya.
Gusti mengungkapkan akan menghubungi titik-titik simpul komunitas yang lain, baik suporter Bali United, para pihak yang merasa dirugikan untuk bersama-sama menyatukan kekuatan, untuk menyatakan sikap lebih besar kepada DPRD dan Gubernur Bali.
"Kami berharap Gubernur Bali secara ksatria meminta maaf kepada rakyat Indonesia dan rakyat Bali. Itu saja buat kami sudah cukup. Bila sudah minta maaf maka kami akan stop aksi. Malam ini pun kalau Koster minta maka tidak akan aksi lagi," ujarnya.
Gusti menyampaikan aksinya ini mewakili perasaan sebagian rakyat Bali yang hari ini merasa hancur oleh kebijakan Gubernur Koster.
"Jadi kalau hari ini kami bergerak dan kemudian nanti akan saya teruskan berkomunikasi dengan teman-teman simpul-simpul yang lain maka saya berharap kalau ada dari kelompok mereka yang netral, yang independen memimpin gerakan ini silakan. Saya masuk kandang. Tetapi saya merasa bertanggung jawab karena mengawali proses ini," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Denpasar: Ratusan anggota Komunitas Peduli Timnas Bali akan melakukan aksi secara berkesinambungan di Bali. Mereka menuntut agar
Gubernur Bali I Wayan Koster meminta maaf kepada publik di Indonesia dan Bali khususnya.
Saat konsolidasi di Renon Denpasar, Kamis, 30 Maret, perwakilan Komunitas Peduli Timnas Bali memasang baliho dan membentangkannya di Wantilan DPRD Bali. Mereka juga mengenakan jersey Timnas Indonesia berwarna merah.
"Terima kasih kepada Wayan Koster atas Suksesnya Menghancurkan Masa Depan
Sepak Bola Indonesia," tulisan dalam baliho tersebut.
Koordinator Komunitas Peduli
Timnas Indonesia I Gusti Putu Artha mengancam jika permohonan maaf tidak disampaikan, maka gelombang aksi akan terus berlangsung.
"Hari ini kami niatkan sebagai semacam pernyataan sikap awal dari komunitas ini, merespon dinamika yang terjadi pasca dibatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20," ujarnya.
Gusti mengungkapkan akan menghubungi titik-titik simpul komunitas yang lain, baik suporter Bali United, para pihak yang merasa dirugikan untuk bersama-sama menyatukan kekuatan, untuk menyatakan sikap lebih besar kepada DPRD dan Gubernur Bali.
"Kami berharap Gubernur Bali secara ksatria meminta maaf kepada rakyat Indonesia dan rakyat Bali. Itu saja buat kami sudah cukup. Bila sudah minta maaf maka kami akan stop aksi. Malam ini pun kalau Koster minta maka tidak akan aksi lagi," ujarnya.
Gusti menyampaikan aksinya ini mewakili perasaan sebagian rakyat Bali yang hari ini merasa hancur oleh kebijakan Gubernur Koster.
"Jadi kalau hari ini kami bergerak dan kemudian nanti akan saya teruskan berkomunikasi dengan teman-teman simpul-simpul yang lain maka saya berharap kalau ada dari kelompok mereka yang netral, yang independen memimpin gerakan ini silakan. Saya masuk kandang. Tetapi saya merasa bertanggung jawab karena mengawali proses ini," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)