Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, saat bersama RB Pelaku eksploitasi anak di bawah umur, di Mapolres setempat. (Foto: Lampost.co/Raeza Handanny Agustira)
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, saat bersama RB Pelaku eksploitasi anak di bawah umur, di Mapolres setempat. (Foto: Lampost.co/Raeza Handanny Agustira)

Undang Grup WA Puluhan Siswi SD, Pria di Lampung Video Call Pamer Alat Kelamin

Lampost • 05 Februari 2023 14:25
Bandar Lampung: Seorang warga Kabupaten Lahat, Sumsel RB, 30, ditangkap Satreskrim Polres Lampung Tengah, diduga melakukan eksploitasi terhadap anak puluhan anak perempuan di bawah umur. Modusnya dengan dimasukan kedalam grup WhatsApp.
 
Pelaku melakukan video call dengan para korbannya, sembari menunjukan alat kelaminnya. Keberadaan grup WhatsApp tersebut terungkap saat polisi menerima laporan dari orang tua siswa SDN 2 Bandar Agung pada Oktober 2022. Ketika itu orang tua siswa kelas VI SD tersebut mendapati putrinya dihubungi oleh seorang tidak dikenal dan mengajak video call seks.
 
"Kami kemudian berkoordinasi dengan pihak sekolah, bahwa nomor ponsel korban ada di dalam sebuah grup WhatsApp yang mencurigakan," kata Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, Minggu, 5 Februari 2023.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dari hasil penelusuran Polisi, nomor korban ada di dalam grup WhatsApp itu bersama 22 akun anak perempuan lainnya.
 
Baca: Nikahi Wanita Penggugat Cerai, Hakim Pengadilan Agama Tulungagung Dipecat

"Yang jelas, akun 22 anak perempuan di dalam grup WhatsApp itu sebagian besar masih siswi Sekolah Dasar (SD). Seorang pelaku sudah kami amankan, dan kami terus melakukan pengembangan lebih lanjut," terangnya.
 
Kapolres minta kepada seluruh orangtua untuk lebih mengawasi anak masing-masing dengan mengecek ponselnya. Sebab, konten pornografi sekarang ini sangat mudah menjangkau anak-anak. Sehingga, orangtua harus menjadi tameng pertama dalam memberikan pengertian dan perlindungan atas muatan negatif tersebut, katanya.
 
Sementara, Kepala Sekolah SDN 2 Bandar Agung Ahmad Nasikun membenarkan adanya grup WhatsApp yang meresahkan itu. Dari hasil koordinasi dengan pihak kepolisian, setidaknya ada 12 akun WhatsApp milik siswi  kelas VI ada di dalam grup itu.
 
"Iya benar, ada 12 nomor yang setelah dicocokkan ternyata milik siswi sekolah kami," kata Ahmad.
 
Ahmad mengatakan pihaknya berterima kasih kepada jajaran Sat Reskrim Polres Lampung Tengah yang telah berhasil mengungkap kasus ini.
 
"Mohon pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku, karena telah mempertontonkan hal yang bermuatan keasusilaan terhadap anak-anak SD yang masih dibawah umur. Karena kami sudah susah payah, mendidik mereka, tapi mau di rusak oleh orang yang tidak bertanggungjawab," jelasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
(WHS)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif