Bejat! Ayah di Sleman Perkosa Anak Kandung Selama 5 Tahun

Sleman: Seorang ayah berinisial HS, warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memerkosa anak kandungnya berkali-kali. Bahkan perbuatan berjat itu ia lakukan sudah sejak beberapa tahun lalu.  "Perbuatan (terduga) pelaku diketahui dilakukan sejak 2017 hingga 2022," kata Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Sleman, AKP Eko Haryanto di Sleman, Kamis, 4 Mei 2023.  Eko mengatakan HS memperkosa anak kandungnya di rumah maupun di penginapan. Modus awal yang digunakan pelaku, yakni pura-pura menemani tidur anak sebelum kemudian melakukan pelecehan dan pemerkosaan.  "Tersangka awal mula melakukan persetubuhan saat korban masih kelas IV SD," ujar Eko.  HS juga memerkosa korban ketika istrinya sedang bekerja dalam rentang waktu pukul 8.00 hingga 16.00 WIB atau saat pelaku tak masuk kerja. Sementara, HS dua kali memerkosa anaknya di sebuah penginapan di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.  "Saat melakukan perbuatan di penginapan itu alasannya mengantar mengirim tugas ke sekolah," kata Eko. Kini, bocah tersebut sudah duduk di bangku kelas IX SMP dan berusia 16 tahun. Bocah tersebut mengalami trauma dan depresi.    Kasus itu terungkap tak lama setelah korban menunjukkan perubahan sikap dan tempramen di sekolah. Setelah itu, korban berani bercerita ke sang ibu dan berlanjut pelaporan ke polisi.  "Korban ini depresi hingga menyayat tangan dengan jarum, bahkan sempat tak mau berangkat sekolah," ujarnya.  Polisi melakukan penyelidikan setelah mendapat laporan. Terduga pelaku ditangkap pada 7 Maret 2023. Barang bukti yang disita, yakni baju dan celana tidur anak serta sebuah sepeda motor pelaku.  "Pelaku dijerat Pasal 81 ayat 3, pasar 82 ayat 2 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun," ujar Eko. Sementara itu, pelaku mengeklaim tidak ada paksaan dalam persetubuhan itu. Lelaki yang memiliki seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki itu mengaku berbuat itu karena dorongan nafsu.  "Tidak ada paksaan. Berjalan begitu saja, setiap dua bulan (bersetubuh dengan anak kandung) sekali. Tidak ada ancaman," kata HS.  Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id