medcom.id, Tangerang: Warga Tangerang Selatan belum sepenuhnya memanfaatkan fasilitas Samsat online. Dua loket Samsat online di Serpong nampak lengang. Berbeda dengan loket pendaftaran ulang pajak kendaraan secara manual.
Anwar, seorang wajib pajak asal Kelurahan Kranggan, Kecamatan Setu, mengaku, tak tahu mekanisme pembayaran pajak kendaraan secara online. Karenanya, dia memilih pembayaran secara manual.
"Manual begini juga enak, cepat juga dilayaninya," kata Anwar di Samsat Sepong, Jalan Civic Center, Lengkong Gudang, Serpong, Tangsel, Banten, Rabu 13 September 2017.
Senada, Ismi, wajib pajak lainnya, mengaku memilih pembayaran secara langsung atau manual ketimbang elektronik. Menurutnya, pembayaran secara online lebih rumit dibanding dengan langsung mendatangi kantor Samsat.
"Saya sempat browsing caranya seperti apa, ternyata harus buka rekening Bank Banten dulu. Saya rasa masih enak bayar langsung," terangnya.
Kepala Unit Pelayanan Teknis Samsat Serpong Tubagus Mochamad Kurniawan menuturkan, sejak diresmikan pada Jumat 8 September 2017, jumlah wajib pajak yang melakukan pembayaran secara online baru empat orang. Ia berniar terus mensosialisasikan kemudahan pembayaran PKB secara online kepada warga di tiga kecamatan, yaitu Serpong, Serpong Utara, dan Setu.
Menurut Tubagus, keengganan warga membayar secara online karena kesulitan mengakses Bank Banten. "Bank Banten memang belum banyak di kita. Tapi, sebentar lagi akan ada kantor cabang di Serpong," katanya.
medcom.id, Tangerang: Warga Tangerang Selatan belum sepenuhnya memanfaatkan fasilitas Samsat online. Dua loket Samsat
online di Serpong nampak lengang. Berbeda dengan loket pendaftaran ulang pajak kendaraan secara manual.
Anwar, seorang wajib pajak asal Kelurahan Kranggan, Kecamatan Setu, mengaku, tak tahu mekanisme pembayaran pajak kendaraan secara
online. Karenanya, dia memilih pembayaran secara manual.
"Manual begini juga enak, cepat juga dilayaninya," kata Anwar di Samsat Sepong, Jalan Civic Center, Lengkong Gudang, Serpong, Tangsel, Banten, Rabu 13 September 2017.
Senada, Ismi, wajib pajak lainnya, mengaku memilih pembayaran secara langsung atau manual ketimbang elektronik. Menurutnya, pembayaran secara
online lebih rumit dibanding dengan langsung mendatangi kantor Samsat.
"Saya sempat
browsing caranya seperti apa, ternyata harus buka rekening Bank Banten dulu. Saya rasa masih enak bayar langsung," terangnya.
Kepala Unit Pelayanan Teknis Samsat Serpong Tubagus Mochamad Kurniawan menuturkan, sejak diresmikan pada Jumat 8 September 2017, jumlah wajib pajak yang melakukan pembayaran secara online baru empat orang. Ia berniar terus mensosialisasikan kemudahan pembayaran PKB secara online kepada warga di tiga kecamatan, yaitu Serpong, Serpong Utara, dan Setu.
Menurut Tubagus, keengganan warga membayar secara online karena kesulitan mengakses Bank Banten. "Bank Banten memang belum banyak di kita. Tapi, sebentar lagi akan ada kantor cabang di Serpong," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)