medcom.id, Makassar: Sebanyak 52 mahasiswa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Makassar dirawat di rumah sakit karena diduga keracunan makanan. Mereka mengeluh sakit usai menyantap menu makan siang di Asrama PPG kampus Fakultas Ilmu Pendidikan UNM, jalan Emmy Saelan III Makassar.
Para mahasiswa dirawat di dua tempat, yakni Rumah Sakit Faisal dan Rumah Sakit Bhayangkara. Mereka bergantian datang untuk mendapatkan penanganan medis.
“Sekarang yang dirawat ada 19 orang. Selebihnya sudah dipulangkan,” kata Ketua Asrama PPG UNM Edil Wijaya Nur di Makassar, Senin, 7 Agustus 2017.
Edil mengungkapkan, para mahasiswa menyantap menu makanan siang yang disiapkan pengelola asrama pada Sabtu 5 Agustus. Namun jelang sore, sebagian di antara mereka mulai mengalami gejala sakit perut dan muntah-muntah. Keluhan silih berganti dialami penghuni asrama hingga Minggu malam.
Menurut Edil, tidak ada yang aneh dengan menu makanan di asrama. Sebab menu yang sama sering dikonsumsi sehari-hari. Waktu itu berupa nasi, telur dadar, dan sambal. Namun disebutkan, gejala keracunan juga pernah dialami sebagian penghuni pada Maret lalu.
“Petugas dinas kesehatan sudah datang mengambil sampel makanan di asrama,” kata Edil.
Penghuni asrama merupakan peserta program PPG yang merupakan kelanjutan dari Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T). Seluruh mahasiswa berjumlah 201 orang dari berbagai provinsi di Indonesia. Mereka mengikuti pendidikan satu tahun, dan rencananya diwisuda Desember mendatang.
Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Islam Faisal Makassar Andi Tenri Jaja mengatakan, pihaknya telah menangani para korban keracunan. Antara lain dengan observasi dan opname. Dari 38 orang yang masuk ke tempatnya, tinggal 17 yang dirawat inap. Selebihnya rawat jalan.
Tenri belum bisa memastikan penyebab gejala keracunan. Pihaknya dalam hal ini telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Makassar.
“Kami hanya melayani dari segi medis. Soal dugaan keracunan, orang dinas yang menyelidiki,” ujar Tenri.
medcom.id, Makassar: Sebanyak 52 mahasiswa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Makassar dirawat di rumah sakit karena diduga keracunan makanan. Mereka mengeluh sakit usai menyantap menu makan siang di Asrama PPG kampus Fakultas Ilmu Pendidikan UNM, jalan Emmy Saelan III Makassar.
Para mahasiswa dirawat di dua tempat, yakni Rumah Sakit Faisal dan Rumah Sakit Bhayangkara. Mereka bergantian datang untuk mendapatkan penanganan medis.
“Sekarang yang dirawat ada 19 orang. Selebihnya sudah dipulangkan,” kata Ketua Asrama PPG UNM Edil Wijaya Nur di Makassar, Senin, 7 Agustus 2017.
Edil mengungkapkan, para mahasiswa menyantap menu makanan siang yang disiapkan pengelola asrama pada Sabtu 5 Agustus. Namun jelang sore, sebagian di antara mereka mulai mengalami gejala sakit perut dan muntah-muntah. Keluhan silih berganti dialami penghuni asrama hingga Minggu malam.
Menurut Edil, tidak ada yang aneh dengan menu makanan di asrama. Sebab menu yang sama sering dikonsumsi sehari-hari. Waktu itu berupa nasi, telur dadar, dan sambal. Namun disebutkan, gejala keracunan juga pernah dialami sebagian penghuni pada Maret lalu.
“Petugas dinas kesehatan sudah datang mengambil sampel makanan di asrama,” kata Edil.
Penghuni asrama merupakan peserta program PPG yang merupakan kelanjutan dari Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T). Seluruh mahasiswa berjumlah 201 orang dari berbagai provinsi di Indonesia. Mereka mengikuti pendidikan satu tahun, dan rencananya diwisuda Desember mendatang.
Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Islam Faisal Makassar Andi Tenri Jaja mengatakan, pihaknya telah menangani para korban keracunan. Antara lain dengan observasi dan opname. Dari 38 orang yang masuk ke tempatnya, tinggal 17 yang dirawat inap. Selebihnya rawat jalan.
Tenri belum bisa memastikan penyebab gejala keracunan. Pihaknya dalam hal ini telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Makassar.
“Kami hanya melayani dari segi medis. Soal dugaan keracunan, orang dinas yang menyelidiki,” ujar Tenri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAN)