medcom.id, Makassar: Hasil survei Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan pada tahun 2017 menunjukkan penduduk di daerahnya cukup bahagia dengan indeks 71,91 pada skala 0-100.
“Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin bahagia,” kata Kepala BPS Sulsel Nursam Salam melalui keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Selasa, 15 Agustus 2017.
Metode pengukuran indeks kebahagiaan tahun ini berbeda dengan tahun 2014 yang hanya menggunakan Dimensi Kepuasan Hidup. Pada metode teranyar ditambahkan Dimensi Perasaan (Affect) dan Dimensi Makna Hidup.
Dibandingkan tiga tahun lalu, indeks kebahagiaan penduduk Sulsel naik 0,88 poin.
Nursam mengatakan, kebahagiaan penduduk Sulsel didukung indikator tertinggi pada sektor keharmonisan keluarga dengan indeks 82,01.
Meski demikian, masih terdapat sejumlah indikator lain yang di bawah indeks 70, antara lain pekerjaan atau kegiatan utama, pendapatan rumah tangga, kesehatan, dan pengembangan diri.
“Indeks indikator terendah adalah pendidikan dan keterampilan pada subdimensi kepuasan hidup personal, dengan indeks 57,71,” ujar Nursam.
Indeks kebahagiaan penduduk Sulsel ditinjau berdasarkan sejumlah karakteristik. Menurut klasifikasi wilayah, disebutkan orang di perkotaan lebih bahagia dengan indeks 73,50. Lebih tinggi dibandingkan masyarakat pedesaan dengan indeks 70,80.
“Meski demikian, dari sisi lain kepuasan hidup masyarakat di pedesaan masih sedikit lebih baik dibandingkan mereka yang tinggal di kota,” ujar Nursam.
Klasifikasi lain berupa status perkawinan. Menurut catatan BPS, penduduk Sulsel yang telah menikah cenderung lebih bahagia dengan indeks 72,62. Disusul orang yang belum menikah dengan indeks 71,03 serta orang cerai mati dengan indeks 69,26.
“Berdasarkan status perwakinan, orang cerai indeksnya paling rendah, yakni 67,84. Ini wajar, mengingat orang cerai hidup biasanya masih terpengaruh jika melihat mantan pasangannya kawin lagi,” kata Nursam.
medcom.id, Makassar: Hasil survei Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan pada tahun 2017 menunjukkan penduduk di daerahnya cukup bahagia dengan indeks 71,91 pada skala 0-100.
“Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin bahagia,” kata Kepala BPS Sulsel Nursam Salam melalui keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Selasa, 15 Agustus 2017.
Metode pengukuran indeks kebahagiaan tahun ini berbeda dengan tahun 2014 yang hanya menggunakan Dimensi Kepuasan Hidup. Pada metode teranyar ditambahkan Dimensi Perasaan (Affect) dan Dimensi Makna Hidup.
Dibandingkan tiga tahun lalu, indeks kebahagiaan penduduk Sulsel naik 0,88 poin.
Nursam mengatakan, kebahagiaan penduduk Sulsel didukung indikator tertinggi pada sektor keharmonisan keluarga dengan indeks 82,01.
Meski demikian, masih terdapat sejumlah indikator lain yang di bawah indeks 70, antara lain pekerjaan atau kegiatan utama, pendapatan rumah tangga, kesehatan, dan pengembangan diri.
“Indeks indikator terendah adalah pendidikan dan keterampilan pada subdimensi kepuasan hidup personal, dengan indeks 57,71,” ujar Nursam.
Indeks kebahagiaan penduduk Sulsel ditinjau berdasarkan sejumlah karakteristik. Menurut klasifikasi wilayah, disebutkan orang di perkotaan lebih bahagia dengan indeks 73,50. Lebih tinggi dibandingkan masyarakat pedesaan dengan indeks 70,80.
“Meski demikian, dari sisi lain kepuasan hidup masyarakat di pedesaan masih sedikit lebih baik dibandingkan mereka yang tinggal di kota,” ujar Nursam.
Klasifikasi lain berupa status perkawinan. Menurut catatan BPS, penduduk Sulsel yang telah menikah cenderung lebih bahagia dengan indeks 72,62. Disusul orang yang belum menikah dengan indeks 71,03 serta orang cerai mati dengan indeks 69,26.
“Berdasarkan status perwakinan, orang cerai indeksnya paling rendah, yakni 67,84. Ini wajar, mengingat orang cerai hidup biasanya masih terpengaruh jika melihat mantan pasangannya kawin lagi,” kata Nursam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAN)