Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar. Istimewa
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar. Istimewa

Kepala BNPT Ibaratkan Paham Radikal Sama Bahayanya dengan Covid-19

Al Abrar • 08 Februari 2022 11:23
Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyebut paham radikal terorisme layaknya covid-19. Menurut Boy, mereka yang terpapar paham radikal intoleran bisa saja tidak memiliki tanda-tanda dan sikap tertentu.
 
"Kalau masyarakat, anak muda Indonesia tidak kuat aspek ideologinya, banyak anak muda akan terpapar," ujar Boy saat dialog kebangsaan di Pondok Pesantren Nurul Falah, Banten, Senin, 7 Februari 2022.
 
Menurut Boy, pencegahan paham radikal terorisme harus terus digiatkan dalam rangka menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap rukun, bersatu dan harmoni. 

"Masalah kebangsaan ini pekerjaan rumah tugas kita sepanjang negara berdiri. Indonesia merupakan negara kebangsaan, Nation State. Beraneka ragam berkumpul jadi satu, NKRI. Mari kita selalu menjaga kerukunan dan harmoni ini," katanya.
 
Dalam mencegah virus radikal terorisme, nilai-nilai kebangsaan yang ada dalam empat konsensus kebangsaan yaitu UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika,, dan NKRI harus terus digelorakan terutama dalam ruang dialog kebangsaan. 
 
"Kalau masyarakat, anak muda Indonesia tidak kuat aspek ideologinya banyak anak muda akan terpapar," jelasnya. 
 
Kepala BNPT Ibaratkan Paham Radikal Sama Bahayanya dengan Covid-19
 
Baca: BRIN dan BNPT Perkuat Penanggulangan Terorisme Berbasis Riset dan Teknologi
 
Boy Rafli mengatakan pemuda merupakan generasi yang harus mendapatkan perhatian serius dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme. Hal ini disebabkan oleh banyaknya konten propaganda paham radikal yang secara masif muncul di media sosial.
 
"Anak muda Indonesia sebagai mayoritas pengguna media sosial harus dilindungi agar tidak terpengaruh paham radikal," ujar Boy Rafli.
 
Sementara itu Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya mendukung kegiatan BNPT dalam merawat persatuan dan kesatuan dalam dialog kebangsaan. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjelaskan upaya BNPT dalam merawat persatuan dan kerukunan bangsa harus didukung dan dipelihara sebagaimana leluhur bangsa Indonesia telah mewariskan semangat persatuan dan kesatuan. 
 
"Alhamdulillah BNPT menjaga generasi muda. Keukhuwahan, persatuan dan kesatuan sudah diwariskan bahkan sejak zaman para Walisongo. Jangan kita sampai mengecewakan warisan leluhur bangsa kita untuk terus bersatu," kata Habib Luthfi yang juga menjabat Ketua Kelompok Ahli BNPT. 
 
Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy mendukung penuh kegiatan BNPT. Untuk itu dirinya membuka lebar kerja sama dengan BNPT dalam rangka peningkatan literasi digital untuk masyarakat Banten agar tidak mudah terpapar paham radikal. 
 
"Masyarakat terus harus dikasih tahu bahaya paham radikal. Paham radikal sudah masuk ke semua sendi-sendi kehidupan. Paham radikal masuk ke ranah digital. Kita mendukung literasi digital," jelasnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan