Sleman: Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggelar operasi pasar dengan minyak goreng sebanyak 34 ribu liter. Puluhan ribu liter minyak goreng itu langsung didistribusikan ke level desa.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan operasi pasar dengan langsung ke tingkat desa tersebut dilakukan sembari mencegah risiko kerumunan. Ia mengatakan minyak goreng itu didistribusikan ke 34 desa yang ada di tujuh kecamatan.
"Kami bekerja sama dengan pak lurah dan pak dukuh yang punya data warga miskin. Dan nanti pengambilannya di tempatnya pak dukuh masing-masing dengan membawa persyaratan, di antaranya yaitu daftar nama, membawa KTP dan sekaligus uang pembayaran dan menandatangi surat pernyataan," kata Kustini di Sleman, Selasa, 15 Maret 2022.
Ia menjelaskan harga satu liter minyak goreng sebesar Rp14 ribu. Setiap KK yang kategori miskin diberi jatah 2 liter minyak goreng. Menurut dia, masyarakat yang kategori mampu bisa membeli minyak goreng yang ada di pasar.
Baca juga: Alasan Polisi Tetapkan Pengendara Moge Sebagai Tersangka
"Karena banyak warga yang kurang mampu, kita akomodasi dengan bekerja sama dengan pak lurah dan pak dukuh supaya sasarannya tepat," ujarnya.
Ia mengatakan, sasaran warga miskin yang menerima minyak gorengan dengan harga sesuai HET ada sebanyak 17 ribu KK. Ia menyebut, sebesar 70 persen merupakan kategori warga miskin dan sisanya warga rentan miskin.
Kustini menilai pendistribusian minyak dengan cara tersebut dinilai bisa tepat sasaran dan mengurangi kelangkaan. Selain itu, Kustini juga meminta masyarakat tidak panic buying dan bijak untuk berbelanja.
"Kepada semua masyarakat di Kabupaten Sleman gak usah panic buying karena insyaallah minyak goreng tetap ada, tidak kekurangan apabila kita tidak panic buying," kata dia.
Sleman: Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggelar operasi pasar dengan
minyak goreng sebanyak 34 ribu liter. Puluhan ribu liter minyak goreng itu langsung didistribusikan ke level desa.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan operasi pasar dengan langsung ke tingkat desa tersebut dilakukan sembari mencegah risiko kerumunan. Ia mengatakan minyak goreng itu didistribusikan ke 34 desa yang ada di tujuh kecamatan.
"Kami bekerja sama dengan pak lurah dan pak dukuh yang punya data warga miskin. Dan nanti pengambilannya di tempatnya pak dukuh masing-masing dengan membawa persyaratan, di antaranya yaitu daftar nama, membawa KTP dan sekaligus uang pembayaran dan menandatangi surat pernyataan," kata Kustini di Sleman, Selasa, 15 Maret 2022.
Ia menjelaskan harga satu liter minyak goreng sebesar Rp14 ribu. Setiap KK yang kategori miskin diberi jatah 2 liter minyak goreng. Menurut dia, masyarakat yang kategori mampu bisa membeli minyak goreng yang ada di pasar.
Baca juga:
Alasan Polisi Tetapkan Pengendara Moge Sebagai Tersangka
"Karena banyak warga yang kurang mampu, kita akomodasi dengan bekerja sama dengan pak lurah dan pak dukuh supaya sasarannya tepat," ujarnya.
Ia mengatakan, sasaran warga miskin yang menerima minyak gorengan dengan harga sesuai HET ada sebanyak 17 ribu KK. Ia menyebut, sebesar 70 persen merupakan kategori warga miskin dan sisanya warga rentan miskin.
Kustini menilai pendistribusian minyak dengan cara tersebut dinilai bisa tepat sasaran dan mengurangi kelangkaan. Selain itu, Kustini juga meminta masyarakat tidak panic buying dan bijak untuk berbelanja.
"Kepada semua masyarakat di Kabupaten Sleman gak usah panic buying karena insyaallah minyak goreng tetap ada, tidak kekurangan apabila kita tidak panic buying," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
