Bandung: Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat menyebabkan 105 warga meninggal dunia hingga pekan ketiga bulan Maret 2024. Hal itu seiring dengan peningkatan sejak mencapai 11.729 kasus.
"Datanya per hari ini 25 Maret 2024, total kasus DBD di Jawa Barat mencapai 11.729, sedangkan kasus meninggal ada 105 orang," kata Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, usai rapat penanggulangan DBD di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin, 25 Maret 2024.
Bey menuturkan terdapat empat daerah yang dinyatakan paling tinggi kasus DBD di Jabar. Salah satunya yaitu Kota Bandung yang menjadi penyumbang tingginya kasus demam berdarah di Jabar.
"Daerah paling tinggi kasus DBD ada di empat daerah, Kabupaten Subang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan satu lagi Kota Bogor," jelas Bey.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Vini Adiani Dewi, mengatakan penyakit DBD selalu ada sepanjang tahun. Hanya saja, pada saat pancaroba kasus demam berdarah biasanya mengalami kecenderungan meningkat hampir seluruh wilayah.
Vini mengungkapkan pada saat pancaroba akan banyak genangan air muncul di lingkungan rumah. Genangan air itulah yang kemudian menjadi tempat berkembangbiak nyamuk Aedes aegypti dan membuat kasus DBD meningkat.
"Dimana DBD ini senang pada air bersih (menggenang), maka kapan paling banyak terjadinya genangan? Ketika terjadi perubahan, kalau musim panas kan langsung kering dan kalau musim hujan akan terbawa arus," jelas Vini.
Bandung: Kasus
Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Jawa Barat menyebabkan 105 warga meninggal dunia hingga pekan ketiga bulan Maret 2024. Hal itu seiring dengan peningkatan sejak mencapai 11.729 kasus.
"Datanya per hari ini 25 Maret 2024, total kasus DBD di Jawa Barat mencapai 11.729, sedangkan kasus meninggal ada 105 orang," kata Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, usai rapat penanggulangan DBD di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin, 25 Maret 2024.
Bey menuturkan terdapat empat daerah yang dinyatakan paling tinggi kasus DBD di Jabar. Salah satunya yaitu Kota Bandung yang menjadi penyumbang tingginya kasus demam berdarah di Jabar.
"Daerah paling tinggi kasus DBD ada di empat daerah, Kabupaten Subang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan satu lagi Kota Bogor," jelas Bey.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Vini Adiani Dewi, mengatakan penyakit DBD selalu ada sepanjang tahun. Hanya saja, pada saat pancaroba kasus demam berdarah biasanya mengalami kecenderungan meningkat hampir seluruh wilayah.
Vini mengungkapkan pada saat pancaroba akan banyak genangan air muncul di lingkungan rumah. Genangan air itulah yang kemudian menjadi tempat berkembangbiak nyamuk Aedes aegypti dan membuat kasus DBD meningkat.
"Dimana DBD ini senang pada air bersih (menggenang), maka kapan paling banyak terjadinya genangan? Ketika terjadi perubahan, kalau musim panas kan langsung kering dan kalau musim hujan akan terbawa arus," jelas Vini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)