Serang: Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Serang mencatat dari 237,5 hektare sawah, 39 hektare di antaranya mengalami puso atau gagal panen akibat kemarau panjang.
Kepala Bidang (Kabid) Pertanian dan Penyuluhan DKP3 Kota Serang, Andriyani, mengatakan semakin banyaknya sawah yang mengalami kekeringan hingga gagal panen, bakal berpengaruh pada warga Kota Serang, terutama para petani.
"Secara kumulatif sampai dengan 29 September 237,5 hektare sawah mengalami kekeringan tapi jika dikurangi dengan yang sudah panen dan pulih tinggal 155,5 hektare lagi sawah yang mengalami kekeringan," ucap dia.
Andriyani mengatakan sawah yang mengalami puso akibat kekeringan dan ketersediaan air di irigasi mengalami penurunan debit air. Sedangkan untuk penanganan, sejauh ini dari tim penyuluh dibantu petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) melakukan pengawalan yang lebih intensif.
"Kita juga berikan arahan, terutama bagi lahan yang tidak terairi, agar jangan melakukan aktivitas tanam sampai dengan turunnya hujan," kata Andriyani.
Pihaknya telah mengusulkan beberapa program untuk mengatasi kekeringan di daerah pertanian, diantaranya terkait pembuatan sumur pompa dan perbaikan pada jalur irigasi.
"Di anggaran (APBD) perubahan ini telah diusulkan beberapa program tadi, disamping pengendalian inflasi juga untuk pencegahan dampak El Nino," ucap dia.
Sementara itu, Wali Kota Serang Syafrudin mengharapkan bantuan berbagai pihak, terutama dalam penyediaan air bersih dengan pembuatan sumur pompa di wilayah yang terdampak kekeringan.
"Kami berharap kepada seluruh unsur Forkopimda agar dapat mencari CSR untuk bantuan sumur pompa, sehingga masyarakat mendapatkan lebih banyak air bersih untuk saat ini," ucapnya.
Serang: Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Serang mencatat dari 237,5 hektare sawah, 39 hektare di antaranya mengalami puso atau
gagal panen akibat
kemarau panjang.
Kepala Bidang (Kabid) Pertanian dan Penyuluhan DKP3 Kota Serang, Andriyani, mengatakan semakin banyaknya sawah yang mengalami kekeringan hingga gagal panen, bakal berpengaruh pada warga Kota Serang, terutama para petani.
"Secara kumulatif sampai dengan 29 September 237,5 hektare sawah mengalami kekeringan tapi jika dikurangi dengan yang sudah panen dan pulih tinggal 155,5 hektare lagi sawah yang mengalami kekeringan," ucap dia.
Andriyani mengatakan sawah yang mengalami puso akibat kekeringan dan ketersediaan air di irigasi mengalami penurunan debit air. Sedangkan untuk penanganan, sejauh ini dari tim penyuluh dibantu petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) melakukan pengawalan yang lebih intensif.
"Kita juga berikan arahan, terutama bagi lahan yang tidak terairi, agar jangan melakukan aktivitas tanam sampai dengan turunnya hujan," kata Andriyani.
Pihaknya telah mengusulkan beberapa program untuk mengatasi kekeringan di daerah pertanian, diantaranya terkait pembuatan sumur pompa dan perbaikan pada jalur irigasi.
"Di anggaran (APBD) perubahan ini telah diusulkan beberapa program tadi, disamping pengendalian inflasi juga untuk pencegahan dampak El Nino," ucap dia.
Sementara itu, Wali Kota Serang Syafrudin mengharapkan bantuan berbagai pihak, terutama dalam penyediaan air bersih dengan pembuatan sumur pompa di wilayah yang terdampak kekeringan.
"Kami berharap kepada seluruh unsur Forkopimda agar dapat mencari CSR untuk bantuan sumur pompa, sehingga masyarakat mendapatkan lebih banyak air bersih untuk saat ini," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)