Puluhan petugas memproduksi peti mati di Balai Kota Surabaya. (Medcom.id/Amal)
Puluhan petugas memproduksi peti mati di Balai Kota Surabaya. (Medcom.id/Amal)

Antisipasi Antre Jenazah Covid-19, Pemkot Surabaya Produksi 100 Peti Mati per Hari

Amaluddin • 02 Juli 2021 22:04
Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, mulai melakukan produksi peti mati. Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi antrean pemulasaran dan pemakaman jenazah covid-19 di Surabaya yang kian meningkat. 
 
Pantauan di lokasi, produksi peti jenazah itu dilakukan di area Balai Kota Surabaya, tepat belakang gedung tempat Wali Kota Surabaya berdinas. Puluhan petugas sibuk menyiapkan kayu peti mati. Sebagian mereka juga bertugas mengecat peti mati yang siap pakai. 
 
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan bahwa pembuatan peti jenazah itu adalah sebagai upaya untuk mencegah adanya antrean jenazah. Sebelumnya, petugas harus menunggu sekitar 20 jam untuk pemakaman jenazah karena keterbatasan petugas pemulasaran dan peti mati.

"Aku sedih, karena sudah meninggal, tapi juga harus mengantre 20 jam untuk dimakamkan sesuai protokol covid-19 Surabaya," kata Eri, di Surabaya, Jumat, 2 Juli 2021.
 
Maka dari itu, Pemkot Surabaya berusaha meringankan beban keluarga dari jenazah dengan membantu memfasilitasi peti mati yang dibuat di Balai Kota Surabaya. "Pemkot yang melakukan pembuatan peti mati," tambah dia. 
 
Nantinya, lanjut Eri, peti mati itu langsung dikirimkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Surabaya. Lengkap dengan petugas pemulasaran yang bertugas memandikan jenazah.
 
Baca: Antrean di RS Hingga 20 Jam, Pemkot Surabaya Siapkan Pemulasaran Jenazah Sendiri
 
Sementara itu, Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang (DPRPCKTR) Surabaya, Iman Krestian, menjelaskan pembuatan peti mati sudah dilakukan sejak sepekan terakhir. 
 
"Awalnya produksi peti mati ini dilakukan di area kosong di Makam Belanda Peneleh. Karena terbatas dan mobilisasi susah, kami pusatkan disini Balai Kota Surabaya," papar dia. 
 
Iman mengungkapkan produksi peti mati ditarget sebanyak 100 unit per hari dengan biaya Rp250 ribu per peti. "Belanja triplek, kayu, dan seterusnya, anggaran semuanya masuk jadi satu dikelola langsung oleh swakelola Satgas," terang dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan