Tangerang: Dinas Kesehatan Tangerang Selatan mencatat sebanyak 349 kasus demam berdarah dengue (DBD) mulai Januari 2021 hingga kini. Angka itu meningkat tajam sejak Juli 2021, ketimbang periode yang sama tahun lalu.
“Secara tren, kasus DBD di Tangsel pada tahun ini mengalami peningkatan sejak pertengahan tahun, dibandingkan tahun sebelumnya," terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Alin Hendalin Mahdaniar, Senin, 22 November 2021.
Meski begitu, secara akumulasi sepanjang Januari hingga November, tahun 2021 ini masih lebih sedikit ketimbang tahun 2020. Dia menyebut, pada 2020 dengan periode serupa tercatat 498 kasus.
Data Dinkes Tangsel menyebutkan angka kasus DBD pada Juli 2021 sebanyak 29 kasus, 30 kasus di bulan Agustus dan 32 kasus pada September 2021, dan puncaknya pada Oktober 2021 sebanyak 43 kasus.
Baca: Kasus DBD di Kabupaten Tangerang Turun
"Untuk November hingga 15 November kemarin, terdapat 63 kasus DBD," katanya.
Angka-angka tersebut lebih tinggi ketimbang dengan periode yang sama pada tahun lalu. Dari Juli hingga November 2020 masing-masing yakni 24 kasus, 14 kasus, delapan kasus, enam kasus, dan 27 kasus.
Dia mengaku, pihaknya akan melakukan antisipasi agar bisa menekan peningkatan kasus DBD di Kota Tangsel. Pasalnya, saat ini kondisi cuaca yang selalu hujan dan berpotensi memunculkan kasus-kasus baru.
"Tempat-tempat penampungan yang menjadi sarang nyamuk harus diadakan, tetap dengan 3M, menguras, menutup, dan mendaur ulang, serta menghindari gigitan nyamuk. Pokoknya program kita satu rumah satu jumantik harus digalakkan,” terang Alin.
Tangerang: Dinas Kesehatan Tangerang Selatan mencatat sebanyak 349 kasus
demam berdarah dengue (DBD) mulai Januari 2021 hingga kini. Angka itu meningkat tajam sejak Juli 2021, ketimbang periode yang sama tahun lalu.
“Secara tren, kasus DBD di Tangsel pada tahun ini mengalami peningkatan sejak pertengahan tahun, dibandingkan tahun sebelumnya," terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Alin Hendalin Mahdaniar, Senin, 22 November 2021.
Meski begitu, secara akumulasi sepanjang Januari hingga November, tahun 2021 ini masih lebih sedikit ketimbang tahun 2020. Dia menyebut, pada 2020 dengan periode serupa tercatat 498 kasus.
Data Dinkes Tangsel menyebutkan angka kasus DBD pada Juli 2021 sebanyak 29 kasus, 30 kasus di bulan Agustus dan 32 kasus pada September 2021, dan puncaknya pada Oktober 2021 sebanyak 43 kasus.
Baca: Kasus DBD di Kabupaten Tangerang Turun
"Untuk November hingga 15 November kemarin, terdapat 63 kasus DBD," katanya.
Angka-angka tersebut lebih tinggi ketimbang dengan periode yang sama pada tahun lalu. Dari Juli hingga November 2020 masing-masing yakni 24 kasus, 14 kasus, delapan kasus, enam kasus, dan 27 kasus.
Dia mengaku, pihaknya akan melakukan antisipasi agar bisa menekan peningkatan kasus DBD di Kota Tangsel. Pasalnya, saat ini kondisi cuaca yang selalu hujan dan berpotensi memunculkan kasus-kasus baru.
"Tempat-tempat penampungan yang menjadi sarang nyamuk harus diadakan, tetap dengan 3M, menguras, menutup, dan mendaur ulang, serta menghindari gigitan nyamuk. Pokoknya program kita satu rumah satu jumantik harus digalakkan,” terang Alin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)