Surabaya: Dinas Kesehatan Kota Surabaya meminta semua sekolah menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Ini untuk memudahkan tracing atau melakukan pelacakan apabila terdapat pelajar yang terpapar covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, tujuan lain dari pemasangan QR code barcode aplikasi PeduliLindungi di setiap sekolah agar orang tua paham tentang pentingnya melakukan vaksinasi.
“Kalaupun ada yang tertular, kita bisa mencari atau melakukan tracing dari mana dia tertular. Misalnya, seperti kemarin ada yang positif covid-19, ternyata terpaparnya bukan di sekolah tetapi di luar sekolah,” ujar Febria di Surabaya, Minggu, 17 Oktober 2021.
Selain itu, lanjut dia, pada saat pembelajaran tatap muka (PTM), pelajar sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) di Kota Surabaya bakal dites usap covid-19 secara rutin minimal dua pekan sekali hingga satu bulan sekali.
Baca: 5.305 Siswa SD Usia 12 Tahun di Tangerang Disuntik Vaksin Pfizer Besok
Untuk pelaksanaannya, Pemkot akan mengerahkan seluruh layanan fasilitas kesehatan di tingkat Puskesmas yang berada di dalam satu kawasan dengan sekolah tersebut.
“Untuk layanan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan (nakes) kami ambil dari Puskesmas yang terdekat dengan sekolah tersebut,” ujarnya.
Sedangkan untuk kapasitas siswa di setiap kelas, Febria mengatakan, maksimal hanya 25 persen siswa pada setiap sesi selama penerapan PPKM Level 3 berlangsung di Kota Surabaya. Harapannya, pelajar maupun tenaga pendidik bisa menekan penularan COVID-19 di lingkungan sekolah dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
“Baik siswa maupun tenaga pendidik harus terus menerapkan prokes. Mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. Kemudian meja dan kursi antar siswa harus diperhatikan jaraknya,” katanya.
Surabaya: Dinas Kesehatan Kota Surabaya meminta semua sekolah menerapkan aplikasi
PeduliLindungi. Ini untuk memudahkan
tracing atau melakukan pelacakan apabila terdapat pelajar yang terpapar covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, tujuan lain dari pemasangan
QR code barcode aplikasi
PeduliLindungi di setiap sekolah agar orang tua paham tentang pentingnya melakukan vaksinasi.
“Kalaupun ada yang tertular, kita bisa mencari atau melakukan tracing dari mana dia tertular. Misalnya, seperti kemarin ada yang positif covid-19, ternyata terpaparnya bukan di sekolah tetapi di luar sekolah,” ujar Febria di Surabaya, Minggu, 17 Oktober 2021.
Selain itu, lanjut dia, pada saat pembelajaran tatap muka (PTM), pelajar sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) di Kota Surabaya bakal dites usap covid-19 secara rutin minimal dua pekan sekali hingga satu bulan sekali.
Baca: 5.305 Siswa SD Usia 12 Tahun di Tangerang Disuntik Vaksin Pfizer Besok
Untuk pelaksanaannya, Pemkot akan mengerahkan seluruh layanan fasilitas kesehatan di tingkat Puskesmas yang berada di dalam satu kawasan dengan sekolah tersebut.
“Untuk layanan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan (nakes) kami ambil dari Puskesmas yang terdekat dengan sekolah tersebut,” ujarnya.
Sedangkan untuk kapasitas siswa di setiap kelas, Febria mengatakan, maksimal hanya 25 persen siswa pada setiap sesi selama penerapan PPKM Level 3 berlangsung di Kota Surabaya. Harapannya, pelajar maupun tenaga pendidik bisa menekan penularan COVID-19 di lingkungan sekolah dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
“Baik siswa maupun tenaga pendidik harus terus menerapkan prokes. Mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. Kemudian meja dan kursi antar siswa harus diperhatikan jaraknya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)