Sumba: Bangkai Paus Sperma (Physeter macrocephalus) jantan dengan 22 luka tusuk, ditemukan terdampar di Pantai Pelabuhan Waikelo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Nusa Tenggara Timur Imam Fauzi mengatakan, bangkai paus ditemukan oleh seorang nelayan bernama Ahmad pada Minggu, 10 Oktober 2021.
"Terdapat beberapa luka seperti luka tusuk sebanyak 22 buah di seluruh tubuhnya, dua luka di antaranya berada di sekitar lubang nafas dengan luka cukup dalam. Terdapat memar/abses di rahang belakang, di kedua matanya luka dan mengeluarkan darah, Sirip pectoral sebelah kanan
diketahui dalam kondisi patah," kata Imam Fauzi, di Kupang, Senin 11 Oktober 2021.
Saat ditemukan, mamalia tersebut dalam kondisi utuh dan lengkap dengan panjang total 5,8 meter, lingkar badan terbesar 2,98 meter, dan lebar ekor 1,8 meter.
Baca: Banjir Lumpur Terjang Sebuah Desa di Kabupaten Sigi, Sulteng
Menurutnya, nelayan bernama Ahmad itu menarik bangka paus ke area pelabuhan sebelum dilaporkan ke dinas perikanan setempat. Sedangkan, Tim Quick Response Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) NTT dari Kupang tiba di Waikelo pada Minggu siang untuk melakukan pengumpulan data.
Selanjutnya, bangkai paus diangkut dengan crane untuk dikuburkan di Dusun Ledegiri, Desa Radamata, Kota Tambolaka pada pukul 22.00 WITA.
"Lokasi penguburan itu dipilih karna jauh dari permukiman warga dan struktur tanah yang cocok untuk dilakukan penguburan," ujarnya.
Sumba: Bangkai Paus Sperma (
Physeter macrocephalus) jantan dengan 22 luka tusuk, ditemukan terdampar di Pantai Pelabuhan Waikelo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Nusa Tenggara Timur Imam Fauzi mengatakan, bangkai paus ditemukan oleh seorang nelayan bernama Ahmad pada Minggu, 10 Oktober 2021.
"Terdapat beberapa luka seperti luka tusuk sebanyak 22 buah di seluruh tubuhnya, dua luka di antaranya berada di sekitar lubang nafas dengan luka cukup dalam. Terdapat memar/abses di rahang belakang, di kedua matanya luka dan mengeluarkan darah, Sirip pectoral sebelah kanan
diketahui dalam kondisi patah," kata Imam Fauzi, di Kupang, Senin 11 Oktober 2021.
Saat ditemukan, mamalia tersebut dalam kondisi utuh dan lengkap dengan panjang total 5,8 meter, lingkar badan terbesar 2,98 meter, dan lebar ekor 1,8 meter.
Baca: Banjir Lumpur Terjang Sebuah Desa di Kabupaten Sigi, Sulteng
Menurutnya, nelayan bernama Ahmad itu menarik bangka paus ke area pelabuhan sebelum dilaporkan ke dinas perikanan setempat. Sedangkan, Tim Quick Response Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) NTT dari Kupang tiba di Waikelo pada Minggu siang untuk melakukan pengumpulan data.
Selanjutnya, bangkai paus diangkut dengan crane untuk dikuburkan di Dusun Ledegiri, Desa Radamata, Kota Tambolaka pada pukul 22.00 WITA.
"Lokasi penguburan itu dipilih karna jauh dari permukiman warga dan struktur tanah yang cocok untuk dilakukan penguburan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)