Bekasi: Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat masih ada warga yang menolak menerima vaksinasi covid-19. Akibatnya target 70% vaksinasi Kota Bekasi masih belum tercapai.
“Masih ada lah (warga menolak vaksinasi). Masih, bukan takut ya. (Jumlahnya) banyak kok," ujarnya, Selasa, 12 Oktober 2021.
Kita masih ada di sekitar 500 ribuan, mungkin ada yang udah pindah, tapi kecil lah yang udah pindah mah, meninggal juga kecil, tapi itu masih ada 500 ribuan lebih,” ujarnya.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, target vaksinasi Kota Bekasi telah mencapai hampir 67 persen dari wajib vaksin sebanyak 2.015.000 jiwa. Menurutnya masih ada sekitar 500 ribu warga belum divaksin dan salah satu alasannya diduga menolak.
Baca juga: Mahasiswa Unpam Pelaku Penganiayaan Terancam Drop Out
"Kita masih ada sekitar 500 ribuan (belum vaksin), mungkin ada yang sudah pindah. Tapi kecil (jumlah) yang sudah pindah. (Jumlah warga) meninggal juga kecil," katanya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya melakukan vaksinasi door to door. Nantinya, rumah warga yang telah menjalani vaksinasi akan dipasangi stiker untuk mengidentifikasi warga lain yang belum divaksin.
“Motivasi dan partisipasi masyarakat yang harus kita dorong,” jelas dia.
Bekasi: Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat masih ada warga yang menolak menerima vaksinasi covid-19. Akibatnya
target 70% vaksinasi Kota Bekasi masih belum tercapai.
“Masih ada lah (warga menolak vaksinasi). Masih, bukan takut ya. (Jumlahnya) banyak kok," ujarnya, Selasa, 12 Oktober 2021.
Kita masih ada di sekitar 500 ribuan, mungkin ada yang udah pindah, tapi kecil lah yang udah pindah mah, meninggal juga kecil, tapi itu masih ada 500 ribuan lebih,” ujarnya.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, target vaksinasi Kota Bekasi telah mencapai hampir 67 persen dari wajib vaksin sebanyak 2.015.000 jiwa. Menurutnya masih ada sekitar 500 ribu warga belum divaksin dan salah satu alasannya diduga menolak.
Baca juga:
Mahasiswa Unpam Pelaku Penganiayaan Terancam Drop Out
"Kita masih ada sekitar 500 ribuan (belum vaksin), mungkin ada yang sudah pindah. Tapi kecil (jumlah) yang sudah pindah. (Jumlah warga) meninggal juga kecil," katanya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya melakukan vaksinasi
door to door. Nantinya, rumah warga yang telah menjalani vaksinasi akan dipasangi stiker untuk mengidentifikasi warga lain yang belum divaksin.
“Motivasi dan partisipasi masyarakat yang harus kita dorong,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
