Tangerang: Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Anhar Riza Antariksawan, mendatangi lokasi terkontaminasi di Perum Batan Indah, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan. Dia juga menyemangati anggotanya yang ditugaskan untuk melakukan pembersihan area terpapar.
"Kepada para petugas clean up agar tetap semangat, ini adalah pekerjaan menyelamatkan masyarakat," kata Anhar di Perum Batan Indah, Rabu, 19 Februari 2020
Di hadapan puluhan petugas Batan, dia mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan dan mematuhi prosedur keselamatan dalam bekerja. Anhar menekankan faktor keselamatan menjadi yang utama dalam permbersihan tersebut.
Hingga hari ke 7 ini, jumlah tanah dan vetegasi yang diindikasikan terkontaminasi sudah mencapai 199 drum. Semua drum itu saat ini sudah dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan sementara limbah radioaktif di PTLR milik Batan di kawasan Puspiptek.
"Status terkini dari proses clean up sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Penurunan paparan sudah lebih dari 90 persen. Diharapkan kegiatan clean up ini akan segera berakhir mengingat paparannya sudah menurun," jelas Anhar
Anhar berharap peristiwa ini menjadi insiden terakhir dan masyarakat tidak perlu khawatir dan dapat beraktivitas normal.
"Insyaallah ujian ini akan dapat memajukan kita semua. Saat ini kita semua bekerja membersihkan lingkungan demi keselamatan semua warga," pungkas Anhar.
Tangerang: Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Anhar Riza Antariksawan, mendatangi lokasi terkontaminasi di Perum Batan Indah, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan. Dia juga menyemangati anggotanya yang ditugaskan untuk melakukan
pembersihan area terpapar.
"Kepada para petugas clean up agar tetap semangat, ini adalah pekerjaan menyelamatkan masyarakat," kata Anhar di Perum Batan Indah, Rabu, 19 Februari 2020
Di hadapan puluhan petugas Batan, dia mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan dan mematuhi prosedur keselamatan dalam bekerja. Anhar menekankan faktor keselamatan menjadi yang utama dalam permbersihan tersebut.
Hingga hari ke 7 ini, jumlah tanah dan vetegasi yang diindikasikan terkontaminasi sudah mencapai 199 drum. Semua drum itu saat ini sudah dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan sementara limbah radioaktif di PTLR milik Batan di kawasan Puspiptek.
"Status terkini dari proses clean up sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Penurunan paparan sudah lebih dari 90 persen. Diharapkan kegiatan clean up ini akan segera berakhir mengingat paparannya sudah menurun," jelas Anhar
Anhar berharap peristiwa ini menjadi insiden terakhir dan masyarakat tidak perlu khawatir dan dapat beraktivitas normal.
"Insyaallah ujian ini akan dapat memajukan kita semua. Saat ini kita semua bekerja membersihkan lingkungan demi keselamatan semua warga," pungkas Anhar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)