Jepara: Pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Kartini Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus bertambah. Setiap hari terjadi penambahan pasien 10 sampai 15 orang.
Humas RSUD Kartini Jepara, Agus Charda, mengatakan saat ini rumah sakit pelat merah itu merawat 99 pasien DBD. Sebagian besar pasien DBD adalah anak-anak. Kemarin, RSUD Kartini merawat 82 pasien DBD.
“Ruang untuk anak-anak sudah penuh. Ini kami sedang mempersiapkan ruang tambahan di lantai empat (gedung utama). Tempatnya ini baru dibersihkan,” kata Agus di RSUD Kartini, Selasa, 27 Februari 2024.
RSUD Kartini juga telah memanfaatkan ruangan di lantai dua gedung Seruni untuk merawat pasien. Sebanyak sembilan pasien DBD mulai dari anak-anak hingga dewasa di rawat di lantai 2 gedung Seruni.
“Yang di sini (lantai dua gedung Seruni) pasien kelas III dan kelas I,” jelas Agus sembari menunjukan ruangan tambahan itu.
Membeludaknya pasien juga nampak di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Antrean pasien masuk ruang perawatan bisa mencapai 15 orang.
“Lama menunggu (masuk ruang perawatan) di IDG beda-beda. Karena membersihkan kamar pasien itu kan tidak seperti kamar hotel, harus didisinfektan dulu,” ungkap Agus.
Seperti diketahui hingga saat ini tercatat lebih dari 500 kasus DBD di Kota Ukir. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 pasien DBD meninggal dunia. Membludaknya pasien DBD tidak hanya terjadi di rumah sakit, namun juga di Puskesmas-puskesmas.
Jepara: Pasien demam berdarah dengue (
DBD) di RSUD Kartini Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus bertambah. Setiap hari terjadi penambahan
pasien 10 sampai 15 orang.
Humas RSUD Kartini Jepara, Agus Charda, mengatakan saat ini rumah sakit pelat merah itu merawat 99 pasien DBD. Sebagian besar pasien DBD adalah anak-anak. Kemarin, RSUD Kartini merawat 82 pasien DBD.
“Ruang untuk anak-anak sudah penuh. Ini kami sedang mempersiapkan ruang tambahan di lantai empat (gedung utama). Tempatnya ini baru dibersihkan,” kata Agus di RSUD Kartini, Selasa, 27 Februari 2024.
RSUD Kartini juga telah memanfaatkan ruangan di lantai dua gedung Seruni untuk merawat pasien. Sebanyak sembilan pasien DBD mulai dari anak-anak hingga dewasa di rawat di lantai 2 gedung Seruni.
“Yang di sini (lantai dua gedung Seruni) pasien kelas III dan kelas I,” jelas Agus sembari menunjukan ruangan tambahan itu.
Membeludaknya pasien juga nampak di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Antrean pasien masuk ruang perawatan bisa mencapai 15 orang.
“Lama menunggu (masuk ruang perawatan) di IDG beda-beda. Karena membersihkan kamar pasien itu kan tidak seperti kamar hotel, harus didisinfektan dulu,” ungkap Agus.
Seperti diketahui hingga saat ini tercatat lebih dari 500 kasus DBD di Kota Ukir. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 pasien DBD meninggal dunia. Membludaknya pasien DBD tidak hanya terjadi di rumah sakit, namun juga di Puskesmas-puskesmas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
