Akibatnya ratusan orang itu harustinggal di tempat darurat dan menumpang ke rumah sanak keluarga. Fenomena alam dengan kerugian miliaran rupiah itu terjadi di enam kecamatan.
Masing-masing adalah Kecamatan Matang Kuli, Paya Bakong, Tanah Luas, Nibong, Langkahan dan Kecamatan Baktiya. Di Kecamatan Matangkuli misalnya, sebanyak 35 unit rumah warga hancur dan rusak ringan. Seperti rumah milik Syarwan, 43, di Gampong (Desa) Ujong KulamKulam.
Akibat terjangan angin dan hujan itu, kini rumah tersebut rusak bagian atap dan hancur semua dinding sehingga tidak bisa ditempati lagi. Untuk sementara Syarwan dan keluarganya harus tinggal dibawah tenda menumpang pada famili dekat.
| Baca: Fenomena Alam Dust Devil di Kawasan Bromo Tak Berbahaya Bagi Wisatawan |
Lalu kerusakan paling parah juga terjadi di Kecamatan Langkahan. Sedikitnya 3 Gampong di lokasi itu porak poranda sehingga semua rumah warga setempat rusak bagian atap dan dinding. Selain kerusakan rumah, angin bersamaan turun hujan itu juga merusak 6 u'it toko, tiga cafe dan 70 lapak tempat jualan pinggir jalan.
"Di Kecamatan Nibong sebanyak 44 rumah juga rusak dan terbawa angin bagian atapnya" tutur Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara Saiful, Minggu, 21 Juli 2024..
Dikatakan Saiful, pihaknya terus melakukan penyisiran lokasi untuk mengetahui kondisi terakhir setelah angin kencang itu. Kepada warga diharapkan membangun kondinasi dan melaporkan perkembangan di lapangan. (Amiruddin Abdullah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id