Tegal: Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah mengubah lanskap pertanahan di Indonesia. Masyarakat sat ini tidak perlu lagi mengantre untuk mendapatkan sertifikat tanah.
Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni mengatakan, Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi memotong proses sertifikasi tanah yang bertele-tele.
Raja Antoni menegaskan, proses sertifikasi tanah era Presiden Jokowi melesat cepat. Saat ini penerbitan sertifikat tanah mencapai 7 juta bidang pertahun.
"Dulu sertifikasi tanah yang awalnya hanya 500 ribu pertahun, sekarang jadi 7 juta per tahun. Naiknya bukan lagi seratus persen tapi ribuan persen," kata Raja Antoni saat menterahkan 500 sertifikat tanah di Kabupaten Tegal, pada Rabu, 20 Desember 2023.
Menurut Raja Antoni, dengan meningkatnya layanan sertifikasi tanah pertahun maka seluruh bidang tanah di Indonesia akan tersertifikasi dalam hitungan jari. Sebab, jika layanan sertifikasi tanah hanya 500 ribu pertahun, butuh 160 tahun hingga seluruh bidang tanah dapat tersertifikasi.
Untuk diketahui, jumlah bidang tanah di Indonesia berjumlah 126 juta bidang, adapun saat presiden Jokowi memimpin pemerintahan baru 46 juta bidang yang tersertifikasi. Jadi masih ada 80 juta bidang yang belum bersertifikat.
"Kalau 80 juta bidang dibagi 500 ribu, ya hasilnya 160 tahun. Bapak/Ibu mau nunggu sampai 160 tahun?" kata Raja Antoni yang juga Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut.
Menurut Raja Antoni, rakyat Indonesia beruntung memiliki Presiden Jokowi yang tidak kenal lelah bekerja untuk rakyat.
Tegal: Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah mengubah lanskap pertanahan di Indonesia. Masyarakat sat ini tidak perlu lagi mengantre untuk mendapatkan sertifikat tanah.
Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni mengatakan, Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi memotong proses sertifikasi tanah yang bertele-tele.
Raja Antoni menegaskan, proses sertifikasi tanah era Presiden Jokowi melesat cepat. Saat ini penerbitan sertifikat tanah mencapai 7 juta bidang pertahun.
"Dulu sertifikasi tanah yang awalnya hanya 500 ribu pertahun, sekarang jadi 7 juta per tahun. Naiknya bukan lagi seratus persen tapi ribuan persen," kata Raja Antoni saat menterahkan 500 sertifikat tanah di Kabupaten Tegal, pada Rabu, 20 Desember 2023.
Menurut Raja Antoni, dengan meningkatnya layanan sertifikasi tanah pertahun maka seluruh bidang tanah di Indonesia akan tersertifikasi dalam hitungan jari. Sebab, jika layanan sertifikasi tanah hanya 500 ribu pertahun, butuh 160 tahun hingga seluruh bidang tanah dapat tersertifikasi.
Untuk diketahui, jumlah bidang tanah di Indonesia berjumlah 126 juta bidang, adapun saat presiden Jokowi memimpin pemerintahan baru 46 juta bidang yang tersertifikasi. Jadi masih ada 80 juta bidang yang belum bersertifikat.
"Kalau 80 juta bidang dibagi 500 ribu, ya hasilnya 160 tahun. Bapak/Ibu mau nunggu sampai 160 tahun?" kata Raja Antoni yang juga Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut.
Menurut Raja Antoni, rakyat Indonesia beruntung memiliki Presiden Jokowi yang tidak kenal lelah bekerja untuk rakyat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)