Panitia Menjanjikan Refund jika Konser Tak Berjalan Lancar

Tangerang: Ralin, salah satu korban kasus penggelapan yang dilakukan tersangka Muhammad Dian Permana Angga, selaku ketua konser Tangerang Lentera Festival 2024, mengaku mengalami kerugian hingga Rp12 juta dari hasil penjualan tiket konser yang berujung rusuh tersebut. "Saya terlibat sebagai media partner event dalam konser tersebut. Saya di sini mempromosikan event itu ke komunitas, ke sosial media dan juga mempromosikan tiket-tiket yang diperjualbelikan. Saya sudah bantu jualin dengan tiket terjual itu totalnya 105 tiket, dengan total Rp12 juta," ujarnya, Kamis, 27 Juni 2024. Ralin menuturkan, cara yang dilakukan pantia konser cukup pintar. Pihak panitia menjanjikan jika konser akan berjalan lancar dan akan mengembalikan uangnya apabila terjadi hal tak terduga. "Kita diyakini event ini enggak akan gagal, aman dan dia siap untuk modal. Tapi nyatanya, kita juga korban dibohongin sama panitia," katanya.    Ralin menjelaskan, ternyata konser tersebut berakhir rusuh karena gagal terselenggara. Bahkan, satu orang panitia konser tidak dapat dihubungi untuk dimintai kejelasan. Ia pun akhirnya memilih untuk melaporkan ketua panitia konser ke polisi agar kasus ini dapat diusut tuntas, serta uang dapat dikembalikan. "Dia beriktikad baik untuk minta maaf saja enggak ada. Makanya ke sini (Polsek Pasar Kemis) mau minta kejelasan, saya ingin duit saya balik. Soalnya saya ditagih-tagih sama yang beli tiket. Itu uang penonton semua yang sudah saya kasih ke dia," jelasnya. Ralin menambahkan, saat tiba di Polsek Pasar Kemis untuk melaporkan kasus tersebut, dirinya tidak sendiri. Ternyata, banyak korban-korban lain yang menjadi media partner dari event tersebut pun melaporkan hal sama. "Ada juga teman yang sudah menjual 370 tiket. Pokoknya semua media partner event itu yang ada di sini, jumlah tiket yang telah terjual sebanyak 700 tiket, kalau kita nominalkan Rp70 juta lebih. Mereka pun sama diuber-uber sama yang beli tiket untuk mengembalikan uangnya," ungkap dia.