Palembang: Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatra Selatan, mulai melakukan pemantauan persiapan hewan kurban. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya hewan yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Mulai sekarang kami sudah mulai turun ke tempat peternakan untuk memantau hewan kurban untuk dijual nantinya. Meski kasus PMK tidak ada lagi, tetapi ini merupakan antisipasi kami," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Palembang, Sayuti, Kamis, 1 Juni 2023.
Sayuti memastikan untuk hewan kurban yang ada di Palembang sebagian besar kondisinya aman. Lantaran telah ada jaminan halalnya dan secara syariat Islam yang telah memenuhi syarat.
Sehingga pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mencari atau membeli sapi yang memang berada di Palembang.
"Dari pengalaman kami tahun lalu tempat pemotongan sapi cukup banyak berkisar 4.000-5.000 ekor. Jumlah itu saya rasa cukup banyak untuk di Palembang yang artinya stoknya tersedia dan tidak perlu mencari dari luar kota," jelasnya.
Selain itu pihaknya mengimbau kepada pedagang hewan kurban agar tidak menjual sapi dari daerah yang terkena PMK.
"Kami takutnya kalau ada sapi yang masuk dari luar kota, tidak tahu kondisinya seperti apa. Mengingat sebentar lagi mendekati iduladha," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Palembang: Pemerintah Kota (Pemkot)
Palembang, Sumatra Selatan, mulai melakukan pemantauan persiapan hewan kurban. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya
hewan yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (
PMK).
"Mulai sekarang kami sudah mulai turun ke tempat peternakan untuk memantau hewan kurban untuk dijual nantinya. Meski kasus PMK tidak ada lagi, tetapi ini merupakan antisipasi kami," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Palembang, Sayuti, Kamis, 1 Juni 2023.
Sayuti memastikan untuk hewan kurban yang ada di Palembang sebagian besar kondisinya aman. Lantaran telah ada jaminan halalnya dan secara syariat Islam yang telah memenuhi syarat.
Sehingga pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mencari atau membeli sapi yang memang berada di Palembang.
"Dari pengalaman kami tahun lalu tempat pemotongan sapi cukup banyak berkisar 4.000-5.000 ekor. Jumlah itu saya rasa cukup banyak untuk di Palembang yang artinya stoknya tersedia dan tidak perlu mencari dari luar kota," jelasnya.
Selain itu pihaknya mengimbau kepada pedagang hewan kurban agar tidak menjual sapi dari daerah yang terkena PMK.
"Kami takutnya kalau ada sapi yang masuk dari luar kota, tidak tahu kondisinya seperti apa. Mengingat sebentar lagi mendekati iduladha," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id(DEN)