Lubukbasung: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatra Barat (Sumbar) mendirikan dapur umum di Objek Wisata Taman Muko-Muko untuk memasak 600 bungkus nasi bagi korban terdampak tanah longsor di Kecamatan Tanjung Raya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Agam, Edi Busti, mengatakan dapur umum tersebut didirikan setelah bencana tanah longsor melanda Nagari Koto Malintang dan Nagari Tanjung Sani di Kecamatan Tanjung Raya.
"Kita menyediakan 600 bungkus nasi setiap jam makan untuk kebutuhan korban tanah longsor dan lainnya," kata Edi di Lubuk Basung, Selasa, 18 Juli 2023.
Dia mengatakan nasi tersebut didistribusikan ke rumah korban atau lokasi mereka mengungsi pasca-bencana tanah longsor.
Pendistribusian tersebut menggunakan perahu milik Pemkab Agam karena jalan menuju lokasi korban sempat tidak bisa dilalui kendaraan akibat tertimbun tanah longsor.
Saat ini masih ada tiga jorong yang tidak bisa dilalui kendaraan yakni, Jorong Muko Jalan, Galapuang, dan Batu Nangai.
"Nasi untuk tiga jorong tersebut masih didistribusikan menggunakan perahu," jelasnya.
Dia menambahkan curah hujan cukup tinggi semenjak Kamis sore, 13 Juli 2023 sampai Jumat pagi, 14 Juli 2023 telah mengakibatkan longsor di Nagari Tanjung Sani dan Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya.
Akibatnya puluhan rumah warga dan fasilitas umum rusak ringan, sedang, hingga berat. Selain itu ada dua warga meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor atas nama Radi dan Rina warga Pantas, Nagari Tanjung Sani.
Tanah longsor tersebut menimbun badan jalan kabupaten dan provinsi di beberapa titik di Nagari Tanjung Sani dan Nagari Koto Malintang.
"Saat ini masih ada delapan titik material tanah longsor di Nagari Tanjung Sani dengan ukuran cukup besar dengan material sekitar ribuan meter kubik dan enam alat berat telah dikerahkan untuk membersihkan material tanah longsor tersebut," ungkapnya.
Lubukbasung: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam,
Sumatra Barat (Sumbar) mendirikan dapur umum di Objek Wisata Taman Muko-Muko untuk memasak 600 bungkus nasi bagi
korban terdampak
tanah longsor di Kecamatan Tanjung Raya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Agam, Edi Busti, mengatakan dapur umum tersebut didirikan setelah bencana tanah longsor melanda Nagari Koto Malintang dan Nagari Tanjung Sani di Kecamatan Tanjung Raya.
"Kita menyediakan 600 bungkus nasi setiap jam makan untuk kebutuhan korban tanah longsor dan lainnya," kata Edi di Lubuk Basung, Selasa, 18 Juli 2023.
Dia mengatakan nasi tersebut didistribusikan ke rumah korban atau lokasi mereka mengungsi pasca-bencana tanah longsor.
Pendistribusian tersebut menggunakan perahu milik Pemkab Agam karena jalan menuju lokasi korban sempat tidak bisa dilalui kendaraan akibat tertimbun tanah longsor.
Saat ini masih ada tiga jorong yang tidak bisa dilalui kendaraan yakni, Jorong Muko Jalan, Galapuang, dan Batu Nangai.
"Nasi untuk tiga jorong tersebut masih didistribusikan menggunakan perahu," jelasnya.
Dia menambahkan curah hujan cukup tinggi semenjak Kamis sore, 13 Juli 2023 sampai Jumat pagi, 14 Juli 2023 telah mengakibatkan longsor di Nagari Tanjung Sani dan Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya.
Akibatnya puluhan rumah warga dan fasilitas umum rusak ringan, sedang, hingga berat. Selain itu ada dua warga meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor atas nama Radi dan Rina warga Pantas, Nagari Tanjung Sani.
Tanah longsor tersebut menimbun badan jalan kabupaten dan provinsi di beberapa titik di Nagari Tanjung Sani dan Nagari Koto Malintang.
"Saat ini masih ada delapan titik material tanah longsor di Nagari Tanjung Sani dengan ukuran cukup besar dengan material sekitar ribuan meter kubik dan enam alat berat telah dikerahkan untuk membersihkan material tanah longsor tersebut," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)