medcom.id, Mataram: Keluarga berduka atas penembakan yang terjadi pada Fuad Ahmad di Gresik, Jawa Timur. Polisi menembaknya hingga tewas lantaran Fuad menyandera seorang anak SD pada Rabu (17/12/2014).
Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Fuad di Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (18/12/2014). Kerabat dan tetangga berdatangan untuk mengetahui kronologi kematian Fuad.
Mereka pasrah menerima kabar kematian Fuad. Namun mereka tak dapat menjenguk Fuad karena tak ada biaya memulangkan jenazah.
Sahlan menyayangkan tindakan polisi yang memberikan tembakan untuk melumpuhkan adiknya itu. Namun Sahlan mengaku tak bisa berbuat apa-apa karena ia hanyalah orang kecil.
"Orang sudah tidak bersenjata, sudah tidak ada sandera, kenapa kok mesti ditembak," tutur Sahlan.
Penyanderaan terjadi di Gresik. Fuad menyandera seorang siswa SD dan menggiring korbannya menuju Makodim Gresik.
Fuad meminta Dandim Gresik melindunginya karena ia merasa nyawanya terancam. Ia juga meminta Dandim memulangkan dirinya ke Mataram.
Dalam perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sesuai permintaan Fuad, polisi menyergap mobil yang membawanya. Polisi dan anggota Kodim berusaha menyelamatkan korban.
Menurut polisi, Fuad melawan meski telah mendapat tembakan peringatan. Lantaran tindakan Fuad membahayakan, polisi pun melepaskan tembakan ke dagunya dan ia pun tewas.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah Fuad masih berada di RSUD Ibnu Sina. Sementara kondisi korban membaik dan sudah pulang ke rumahnya.
medcom.id, Mataram: Keluarga berduka atas penembakan yang terjadi pada Fuad Ahmad di Gresik, Jawa Timur. Polisi menembaknya hingga tewas lantaran Fuad menyandera seorang anak SD pada Rabu (17/12/2014).
Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Fuad di Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (18/12/2014). Kerabat dan tetangga berdatangan untuk mengetahui kronologi kematian Fuad.
Mereka pasrah menerima kabar kematian Fuad. Namun mereka tak dapat menjenguk Fuad karena tak ada biaya memulangkan jenazah.
Sahlan menyayangkan tindakan polisi yang memberikan tembakan untuk melumpuhkan adiknya itu. Namun Sahlan mengaku tak bisa berbuat apa-apa karena ia hanyalah orang kecil.
"Orang sudah tidak bersenjata, sudah tidak ada sandera, kenapa kok mesti ditembak," tutur Sahlan.
Penyanderaan terjadi di Gresik. Fuad menyandera seorang siswa SD dan menggiring korbannya menuju Makodim Gresik.
Fuad meminta Dandim Gresik melindunginya karena ia merasa nyawanya terancam. Ia juga meminta Dandim memulangkan dirinya ke Mataram.
Dalam perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sesuai permintaan Fuad, polisi menyergap mobil yang membawanya. Polisi dan anggota Kodim berusaha menyelamatkan korban.
Menurut polisi, Fuad melawan meski telah mendapat tembakan peringatan. Lantaran tindakan Fuad membahayakan, polisi pun melepaskan tembakan ke dagunya dan ia pun tewas.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah Fuad masih berada di RSUD Ibnu Sina. Sementara kondisi korban membaik dan sudah pulang ke rumahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)