Demak: Angka stunting di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, cukup tinggi. Kabupaten Demak termasuk salah satu dari lima daerah di Jawa Tengah yang prevalensinya tinggi.
Bupati Demak, Eisti’anah, mengatakan penanganan stunting dilakukan secara bersama oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Seluruh potensi yang ada untuk menekan angka stunting turut dikerahkan.
"Di Kabupaten Demak tahun 2021 masih 25 persen stuntingnya, tapi dari data Dinas Kesehatan 2022 sebelas persen, semoga ini data yang valid karena di tahun 2024 sesuai instruksi pak presiden di bawah 14 persen,” kata Eisti di Desa Prampelan Kecamatan Sayung, Senin, 23 Januari 2023.
Dia menjelaskan strategi khusus pencegahan stunting yang telah dilakukan pemerintah Kabupaten Demak yaitu gerakan minum tablet tambah darah. Gerakan ini menyasar remaja putri yang dilaksanakan setiap Rabu. Upaya lainnya, yakni screening anemia bagi remaja putri saat penjaringan masuk sekolah.
Langkah lainnya penyiapan status gizi pada calon pengantin. Kemudian pendampingan pada ibu hamil dan balita risiko tinggi. Serta pemberian makanan tambahan bgai bayi dan anak.
Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengapresiasi program yang telah dijalankan dengan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang bermasalah.
“Cukup kreatif ya, makanan cukup bergizi, umpama dari potensi gizi lokal seperti lele itu kan gampang. Jadi dimasak cukup enak, lalu diberikan kepada mereka,” jelas Ganjar.
Ganjar mengatakan pencegahan stunting dapat dilakukan dengan upaya gotong royong. Kepada kepala desa, bidan, dan kader kesehatan di desa, Ganjar meminta masyarakat terus diedukasi agar mereka juga bisa turut mengawasi.
“Karena kalau tetangga kita, mohon maaf ya, ada yang kurang gizi atau gizi buruk kalau kemudian ada tiga atau lima orang terus kemudian masing-masing keluarga memberikan pagi tanggung jawab siapa, siang tanggung jawab siapa, tentu itu akan ringan sekali,” ungkap Ganjar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Demak: Angka
stunting di Kabupaten Demak,
Jawa Tengah, cukup tinggi. Kabupaten Demak termasuk salah satu dari lima daerah di Jawa Tengah yang prevalensinya tinggi.
Bupati Demak, Eisti’anah, mengatakan penanganan stunting dilakukan secara bersama oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Seluruh potensi yang ada untuk menekan angka
stunting turut dikerahkan.
"Di Kabupaten Demak tahun 2021 masih 25 persen stuntingnya, tapi dari data Dinas Kesehatan 2022 sebelas persen, semoga ini data yang valid karena di tahun 2024 sesuai instruksi pak presiden di bawah 14 persen,” kata Eisti di Desa Prampelan Kecamatan Sayung, Senin, 23 Januari 2023.
Dia menjelaskan strategi khusus pencegahan stunting yang telah dilakukan pemerintah Kabupaten Demak yaitu gerakan minum tablet tambah darah. Gerakan ini menyasar remaja putri yang dilaksanakan setiap Rabu. Upaya lainnya, yakni screening anemia bagi remaja putri saat penjaringan masuk sekolah.
Langkah lainnya penyiapan status gizi pada calon pengantin. Kemudian pendampingan pada ibu hamil dan balita risiko tinggi. Serta pemberian makanan tambahan bgai bayi dan anak.
Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengapresiasi program yang telah dijalankan dengan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang bermasalah.
“Cukup kreatif ya, makanan cukup bergizi, umpama dari potensi gizi lokal seperti lele itu kan gampang. Jadi dimasak cukup enak, lalu diberikan kepada mereka,” jelas Ganjar.
Ganjar mengatakan pencegahan stunting dapat dilakukan dengan upaya gotong royong. Kepada kepala desa, bidan, dan kader kesehatan di desa, Ganjar meminta masyarakat terus diedukasi agar mereka juga bisa turut mengawasi.
“Karena kalau tetangga kita, mohon maaf ya, ada yang kurang gizi atau gizi buruk kalau kemudian ada tiga atau lima orang terus kemudian masing-masing keluarga memberikan pagi tanggung jawab siapa, siang tanggung jawab siapa, tentu itu akan ringan sekali,” ungkap Ganjar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)