Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

Suara Rakyat Harus Diberi Ruang di Peta Perpolitikan Pemilu 2024

Whisnu Mardiansyah • 03 Agustus 2022 15:42
Lebak: Dalam prinsip negara berdemokrasi suara rakyat di atas segalanya. Hal yang vital salah satunya dalam menentukan calon pemimpin lewat mekanisme pemilihan umum (Pemilu).
 
“Anda bisa bayangkan betapa prinsipnya suara rakyat dalam konsepsi demokrasi. Karenanya, membicarakan demokrasi tanpa memahami arti penting suara rakyat adalah sesuatu yang nonsense (omong kosong),” kata Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lebak, Mulyana dalam diskusi pemuda di Lebak, Banten, Rabu, 3 Agustus 2022.
 
Menurut Mulyana, terminologi demokrasi berakar kuat pada semangat kedaulatan rakyat (people sovereignty).  Ia menuturkan, demokrasi merupakan antitesis terhadap sistem pemerintahan oligarki yang cenderung menempatkan elite sebagai pemegang kendali tunggal atas kekuasaan.
 
Baca: Parpol Diminta Tak Abaikan Suara Rakyat di Pemilu 2024

Dikarenakan kekuasaan elite adalah sesuatu yang ditolak dalam semangat demokrasi, maka kata dia, kecenderungan kekuasaan bergeser ke kekuatan elite harus dilawan.

“Dan kita melihat realitas politik Tanah Air belakang ini, khususnya menjelang Pemilu 2024, dominasi elite dalam menentukan keputusan publik sangat kentara. Ambil contoh, penentuan bakal calon presiden dan wakil presiden yang kini dimonopoli para petinggi parpol,” ujar dia.
 
Ia mengatakan, situasi menguatnya pengaruh elite dalam peta perpolitikan jelang Pemilu 2024 menandakan ada yang hilang dalam semangat demokratisasi Indonesia hari-hari ini. Dari itu, kata dia suara rakyat harus kembali diberi ruang demi merehabilitasi citra demokrasi Indonesia.
 
“Tidak ada cara lain untuk mengembalikan reputasi demokrasi kita yang sedang cacat. Satu-satunya jalan adalah mengembalikan suara rakyat sebagai nilai utama demokrasi,” tandasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan