Yogyakarta: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi kemungkinan naiknya harga mi instan. Menurut dia hal itu bisa saja terjadi meskipun tidak besar.
"Kalau naik sedikit mungkin. Sesuai inflasi karena inflasi kita kan sekitar 5 persen," kata Zulkifli di Yogyakarta, Rabu malam, 10 Agustus 2022.
Dia mengatakan kenaikan harga itu dipicu gagalnya panen gandum di sejumlah negara, termasuk di Amerika. Lalu ada juga negara yang menutup ekspor gandum.
"Kemarin Kanada dan Amerika gagal panen gandum. Lalu (dampak perang) Rusia- Ukraina gak boleh keluar (ekspor gandum)," jelasnya.
Kondisi itu yang menurut Zulkifli menyebabkan sejumlah harga komoditas dengan bahan baku gandum bisa naik. Akan tetapi, kata dia, negara yang sempat melarang ekspor gandum sudah mulai membuka kerannya.
"Tapi sekarang sudah dibuka. Kanada dan Amerika panen (gandum) bagus. Ukraina buka (keran ekspor gandum)," ungkap Zulkifli.
Ia memperkirakan harga gandum bakal segera turun. Paling tidak, kata dia, harganya akan kembali normal di pasar dunia. Meskipun belum bisa dipastikan berpengaruh pada produk berbahan baku gandum atau tidak.
Di sisi lain, ia menilai bangsa Indonesia perlu waspada terhadap ketidakpastian yang saat ini terjadi. Ini termasuk soal harga pangan.
Zulkifli mengatakan Kemendag punya crisis center dan selalu memantau permasalahan pangan. Ia juga menyebut Presiden Joko Widodo juga turut memantau hal itu setiap hari.
"Tiap hari dicek Kalau sampei inflasi tinggi, ada perintah. Bupati dan wali kota diminta membantu transportasinya dengan APBD," ujarnya.
Yogyakarta: Menteri Perdagangan
Zulkifli Hasan menanggapi kemungkinan naiknya harga
mi instan. Menurut dia hal itu bisa saja terjadi meskipun tidak besar.
"Kalau naik sedikit mungkin. Sesuai inflasi karena inflasi kita kan sekitar 5 persen," kata Zulkifli di Yogyakarta, Rabu malam, 10 Agustus 2022.
Dia mengatakan kenaikan harga itu dipicu gagalnya panen
gandum di sejumlah negara, termasuk di Amerika. Lalu ada juga negara yang menutup ekspor gandum.
"Kemarin Kanada dan Amerika gagal panen gandum. Lalu (dampak perang) Rusia- Ukraina gak boleh keluar (ekspor gandum)," jelasnya.
Kondisi itu yang menurut Zulkifli menyebabkan sejumlah harga komoditas dengan bahan baku gandum bisa naik. Akan tetapi, kata dia, negara yang sempat melarang ekspor gandum sudah mulai membuka kerannya.
"Tapi sekarang sudah dibuka. Kanada dan Amerika panen (gandum) bagus. Ukraina buka (keran ekspor gandum)," ungkap Zulkifli.
Ia memperkirakan harga gandum bakal segera turun. Paling tidak, kata dia, harganya akan kembali normal di pasar dunia. Meskipun belum bisa dipastikan berpengaruh pada produk berbahan baku gandum atau tidak.
Di sisi lain, ia menilai bangsa Indonesia perlu waspada terhadap ketidakpastian yang saat ini terjadi. Ini termasuk soal harga pangan.
Zulkifli mengatakan Kemendag punya crisis center dan selalu memantau permasalahan pangan. Ia juga menyebut Presiden Joko Widodo juga turut memantau hal itu setiap hari.
"Tiap hari dicek Kalau sampei inflasi tinggi, ada perintah. Bupati dan wali kota diminta membantu transportasinya dengan APBD," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)