Tangerang: Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah VIII Banten menyiapkan skema dalam menghadapi cuaca ekstrem. Hal tersebut dilakukan menyusul adanya potensi terjadinya banjir besar dan badai pada Rabu, 28 Desember 2022.
"Berdasarkan data dari BMKG cuaca maritim di Selat Sunda perlu kewaspadaan, terutama adanya gelombang tinggi dan juga kecepatan angin dan arus laut," ujar Kepala BPTD Wilayah VIII Banten, Handjar Dwi Antoro, Selasa, 27 Desember 2022.
Handjar menuturkan saat ini gelombang di Pelabuhan Merak tercatat mencapai 1-1,5 meter dan kecepatan angin berkisar di angka 10-20 knot. Artinya, saat ini gelombang dan kecepatan angin dengan kondisi normal.
"Nanti apabila gelombang dan kecepatan angin terus meningkat dan beresiko terhadap pelayaran kapal, maka akan dilakukan penundaan pelayaran sampai cuaca membaik," ucap dia.
Selain itu, Handjar menambahkan jika gelombang dan kecepatan angin terus meningkat pihaknya akan menunda keberangkatan kapal di tiap dermaga di Pelabuhan Merak.
"Kemungkinan kami akan menutup dermaga dan menunda pelayaran. Kalau itu terjadi, akan terjadi antrean yang cukup panjang. Jika cuaca sudah mulai membaik, kami pun kembali membuka dermaga dan pelayaran," jelasnya.
Handjar mengimbau masyarakat agar bersikap bijak dalam melakukan perjalanan khususnya di saat cuaca buruk, serta memantau prakiraan cuaca yg dirilis oleh BMKG sebelum melakukan perjalanan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Tangerang: Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah VIII Banten menyiapkan skema dalam menghadapi
cuaca ekstrem. Hal tersebut dilakukan menyusul adanya potensi terjadinya
banjir besar dan badai pada Rabu, 28 Desember 2022.
"Berdasarkan data dari
BMKG cuaca maritim di Selat Sunda perlu kewaspadaan, terutama adanya gelombang tinggi dan juga kecepatan angin dan arus laut," ujar Kepala BPTD Wilayah VIII Banten, Handjar Dwi Antoro, Selasa, 27 Desember 2022.
Handjar menuturkan saat ini gelombang di Pelabuhan Merak tercatat mencapai 1-1,5 meter dan kecepatan angin berkisar di angka 10-20 knot. Artinya, saat ini gelombang dan kecepatan angin dengan kondisi normal.
"Nanti apabila gelombang dan kecepatan angin terus meningkat dan beresiko terhadap pelayaran kapal, maka akan dilakukan penundaan pelayaran sampai cuaca membaik," ucap dia.
Selain itu, Handjar menambahkan jika gelombang dan kecepatan angin terus meningkat pihaknya akan menunda keberangkatan kapal di tiap dermaga di Pelabuhan Merak.
"Kemungkinan kami akan menutup dermaga dan menunda pelayaran. Kalau itu terjadi, akan terjadi antrean yang cukup panjang. Jika cuaca sudah mulai membaik, kami pun kembali membuka dermaga dan pelayaran," jelasnya.
Handjar mengimbau masyarakat agar bersikap bijak dalam melakukan perjalanan khususnya di saat cuaca buruk, serta memantau prakiraan cuaca yg dirilis oleh BMKG sebelum melakukan perjalanan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)