Aceh: Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Aceh berharap polemik ‘amplop kiai’ segera dituntaskan melalui Rapimnas khusus yang mengundang seluruh Ketua DPW. Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa juga diminta ikhlas menyerahkan jabatannya kepada kader lain.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Aceh, Tgk. H. Musannif secara pribadi sebagai kader PPP, pimpinan Pesantren Darul Ihsan Aceh Besar dan Wakil Ketua OKK (Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi) 3 DPW PPP Aceh menyatakan satu suara dengan tuntutan para pimpinan Majelis PPP. Ia menyebut polemik itu bersumber dari narasi Ketua Umum PPP.
“Dari kejadian ini saya melihat memang narasi ketua umum terlalu buruk. Kenapa mengambil contoh dengan hal sensitive,” kata Musannif, Jumat 26 Agustus 2022.
Hal itu menjadi ironis, karena PPP parpol yang notebene didirikan oleh para Kiai dan pimpinan pesantren. “Seakan-akan sekarang ini kok kita malah ‘menyerang’ mereka (para pendiri PPP),” katanya.
Menurut Musannif, kondisi PPP sedang ‘tidak baik-baik saja’. Dirinya didatangi berbagai kalangan, dari kader, konstituen serta pimpinan pesantren yang mempertanyakan hal itu.
“Saya sebagai salah satu pimpinan pesantren tentu bereaksi dan harus membela diri. Jangan sampai hanya gara-gara satu orang, rusak ini seluruh partai. Sikap yang diambil pimpinan Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan dan Majelis Kehormatan PPP sangat wajar bereaksi keras,” ujarnya.
Musannif meminta digelar rapimnas khusus untuk meredam polemik internal pantai. Rapimnas menjadi ajang untuk klarifikasi dan permintaan maaf secara resmi kepada seluruh elit pengurus, kader dan simpatisan PPP.
“Meminta maaf mengkomunikasikan bahwa ‘saya bersalah’. Ini tidak ada, (yang dilakukan) hanya datang ke beberapa kiai kemudian bilang ‘saya sudah minta maaf, semua sudah beres dan ini hanya karena ada yang memanas-manasi’. Bukannya meredam polemik tapi malah membela diri. Ini sudah salah. Saya berani mengungkapkan ini meski saya kader, dengan segala resikonya,” kata Musannif.
Musannif mengakui Sekjen PPP sudah menelpon dirinya, menjelaskan bahwa itu hanya kekhilafan Ketum PPP dan meminta tidak memperbesar polemik.
“Saya bilang bukan memperbesar, tapi kondisi kita sedang tidak baik-baik saja. Saya rasa semoga beliau legawa memberikan kesempatan kepada kader lain, yang kira-kira bisa membawa PPP menuju kemenangan di 2024, karena waktunya sudah sangat singkat,” ujar Musannif.
Pernyataan Suharso terkait 'amplop kiai' diutarakan saat Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) pertengahan Agustus 2022. Menurut dia, hal tersebut menjadi permasalahan.
"Itu di mana-mana setiap ketemu, enggak bisa, bahkan sampai hari ini kalau kami ketemu di sana, kalau salaman-nya enggak ada amplop-nya, itu pulangnya itu sesuatu yang hambar. Ini masalah nyata yang kita hadapi saat ini," kata Suharso.
Aceh: Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Aceh berharap polemik ‘amplop kiai’ segera dituntaskan melalui Rapimnas khusus yang mengundang seluruh Ketua DPW. Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa juga diminta ikhlas menyerahkan jabatannya kepada kader lain.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Aceh, Tgk. H. Musannif secara pribadi sebagai kader PPP, pimpinan Pesantren Darul Ihsan Aceh Besar dan Wakil Ketua OKK (Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi) 3 DPW PPP Aceh menyatakan satu suara dengan tuntutan para pimpinan Majelis PPP. Ia menyebut polemik itu bersumber dari narasi Ketua Umum PPP.
“Dari kejadian ini saya melihat memang narasi ketua umum terlalu buruk. Kenapa mengambil contoh dengan hal sensitive,” kata Musannif, Jumat 26 Agustus 2022.
Hal itu menjadi ironis, karena PPP parpol yang notebene didirikan oleh para Kiai dan pimpinan pesantren. “Seakan-akan sekarang ini kok kita malah ‘menyerang’ mereka (para pendiri PPP),” katanya.
Menurut Musannif, kondisi PPP sedang ‘tidak baik-baik saja’. Dirinya didatangi berbagai kalangan, dari kader, konstituen serta pimpinan pesantren yang mempertanyakan hal itu.
“Saya sebagai salah satu pimpinan pesantren tentu bereaksi dan harus membela diri. Jangan sampai hanya gara-gara satu orang, rusak ini seluruh partai. Sikap yang diambil pimpinan Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan dan Majelis Kehormatan PPP sangat wajar bereaksi keras,” ujarnya.
Musannif meminta digelar rapimnas khusus untuk meredam polemik internal pantai. Rapimnas menjadi ajang untuk klarifikasi dan permintaan maaf secara resmi kepada seluruh elit pengurus, kader dan simpatisan PPP.
“Meminta maaf mengkomunikasikan bahwa ‘saya bersalah’. Ini tidak ada, (yang dilakukan) hanya datang ke beberapa kiai kemudian bilang ‘saya sudah minta maaf, semua sudah beres dan ini hanya karena ada yang memanas-manasi’. Bukannya meredam polemik tapi malah membela diri. Ini sudah salah. Saya berani mengungkapkan ini meski saya kader, dengan segala resikonya,” kata Musannif.
Musannif mengakui Sekjen PPP sudah menelpon dirinya, menjelaskan bahwa itu hanya kekhilafan Ketum PPP dan meminta tidak memperbesar polemik.
“Saya bilang bukan memperbesar, tapi kondisi kita sedang tidak baik-baik saja. Saya rasa semoga beliau legawa memberikan kesempatan kepada kader lain, yang kira-kira bisa membawa PPP menuju kemenangan di 2024, karena waktunya sudah sangat singkat,” ujar Musannif.
Pernyataan Suharso terkait 'amplop kiai' diutarakan saat Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) pertengahan Agustus 2022. Menurut dia, hal tersebut menjadi permasalahan.
"Itu di mana-mana setiap ketemu, enggak bisa, bahkan sampai hari ini kalau kami ketemu di sana, kalau salaman-nya enggak ada amplop-nya, itu pulangnya itu sesuatu yang hambar. Ini masalah nyata yang kita hadapi saat ini," kata Suharso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)