Sejumlah petani mengatakan, awalnya tanaman padi ini hijau dan dalam kondisi baik. Namun dalam lima hari terakhir ini berubah kering kecokelatan dan akhirnya mati.
"Selain masuk ke sawah, limbah cair berwarna pekat kecoklatan ini, juga masuk ke waduk. Banyak ikan yang juga mati, " ujar salah satu petani Siskan di lamongan, Jumat, 18 November 2022.
Saat ini para petani enggan menggunakan air dari waduk tersebut. Limbah cair yang mencemari lahan pertanian dan waduk diduga berasal dari sebuah pabrik baja, yang lokasinya tidak jauh dari sawah petani.
Baca: Banjir Limbah Hitam Pabrik Gula di Tulungagung Diselisik |
Limbah ini diduga keluar dari pipa pabrik yang disalurkan lewat irigasi pertanian. Limbah cair tersebut mengalir dari saluran irigasi hingga merusak sawah serta waduk yang digunakan petani untuk mengaliri lahan pertanian.
"Sudah berlangsung sekitar lima hari ini. Tanaman padi mati dan terpaksa mengalami gagal panen," keluhnya.
Sementara Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan Malius Agus Nagara mengaku sudah mengambil sampel limbah usai mendapatkan pengaduan dari petani.
"Hasil uji lab belum keluar, menunggu hingga tujuh hari ke depan. Namun hampir dipastikan jika limbah pabrik baja yang mencemari karena proses penjernihan limbah yang tidak maksimal," ujarnya.
Akibat penjernihan limbah tidak maskismal, maka saat musim hujan, karat dari pencucian baja meluber mencemari tanaman padi milik warga.
"Secara kasat mata limbah tersebut mengakibatkan tanaman padi di sekitar perusahaan mengering dan mati, " ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id