Cianjur: Sejumlah pengungsi bencana gempa di Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggunakan air selokan yang ada di pinggir jalan untuk aktivitas sehari-hari.
Seorang pengungsi, Yusuf, (38), mengatakan dirinya menggunakan air selokan itu sejak mengungsi akibat gempa. Adapun warga di tenda pengungsian itu membendung air selokan menggunakan material dari reruntuhan rumah.
"Iya, kebutuhan air warga di selokan saja, dimanfaatkan saja gitu," kata Yusuf saat ditemui di lokasi, Sabtu, 24 November 2022.
Pengungsi memanfaatkan air selokan untuk mencuci piring, cuci muka, hingga kebutuhan mencuci barang-barang lainnya. Bahkan, ada pengungsi yang memanfaatkan air selokan untuk berwudu. Pasalnya, dia menilai air di selokan itu masih cukup bersih untuk digunakan.
"Sepertinya ini air juga bersih karena ada pipa PDAM yang bocor karena rusak, kan di atas ini sumber air PDAM di daerah Cirumput, tapi kalau mandi kita di SMP Negeri 5 Cianjur," kata dia.
Adapun tenda pengungsian yang dihuni Yusuf terbuat dari terpal seadanya. Di tenda tersebut, dia mengatakan ada 20 kepala keluarga yang mengungsi.
Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan aliran air PDAM terhambat karena sejumlah pipa yang rusak akibat gempa. Untuk menangani hal tersebut, pihaknya mengirimkan air bersih menggunakan truk tangki.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cianjur: Sejumlah pengungsi bencana
gempa di Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat, menggunakan air selokan yang ada di pinggir jalan untuk aktivitas sehari-hari.
Seorang pengungsi, Yusuf, (38), mengatakan dirinya menggunakan air selokan itu sejak mengungsi akibat gempa. Adapun warga di tenda pengungsian itu membendung air selokan menggunakan material dari reruntuhan rumah.
"Iya, kebutuhan air warga di selokan saja, dimanfaatkan saja gitu," kata Yusuf saat ditemui di lokasi, Sabtu, 24 November 2022.
Pengungsi memanfaatkan air selokan untuk mencuci piring, cuci muka, hingga kebutuhan mencuci barang-barang lainnya. Bahkan, ada pengungsi yang memanfaatkan air selokan untuk berwudu. Pasalnya, dia menilai air di selokan itu masih cukup bersih untuk digunakan.
"Sepertinya ini air juga bersih karena ada pipa PDAM yang bocor karena rusak, kan di atas ini sumber air PDAM di daerah Cirumput, tapi kalau mandi kita di SMP Negeri 5 Cianjur," kata dia.
Adapun tenda pengungsian yang dihuni Yusuf terbuat dari terpal seadanya. Di tenda tersebut, dia mengatakan ada 20 kepala keluarga yang mengungsi.
Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan aliran air PDAM terhambat karena sejumlah pipa yang rusak akibat gempa. Untuk menangani hal tersebut, pihaknya mengirimkan air bersih menggunakan truk tangki.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)