Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi. (Foto: ANTARA/Nirkomala)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Dinkes: Mataram Bebas Kasus Campak

Antara • 24 Januari 2023 15:54
Mataram: Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan saat ini Kota Mataram bebas dari kasus campak.
 
"Alhamdulillah, sampai saat ini belum kita temukan kasus campak di Kota Mataram," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Usman Hadi, Selasa, 24 Januari 2023.
 
Ia mengaku bersyukur Kota Mataram tidak termasuk dari 34 kabupaten/kota di Indonesia yang masuk KLB karena adanya kasus campak.

Kendati demikian, katanya, upaya antisipasi terus dilakukan dengan menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada orang tua agar melakukan imunisasi campak terhadap bayi usia 9 bulan.
 
"Imunisasi campak cukup efektif mencegah penyakit campak. Kalaupun ada yang kena, dampaknya tidak terlalu parah, karena bayi sudah punya antibodi," terang dia.
 
Dinkes Kota Mataram juga terus menggencarkan kegiatan Posyandu pada 325 lingkungan se-Kota Mataram. Bahkan, kegiatan Posyandu di Kota Mataram saat ini tidak hanya melayani ibu hamil bayi dan balita, tetapi juga melayani remaja dan lansia, sehingga Posyandu di 325 lingkungan sudah menjadi Posga (Posyandu Keluarga).
 
Baca juga: Imunisasi Dasar Rendah, Aceh Tertinggi Kasus Campak se-Indonesia

Melalui kegiatan Posga ini, Dinkes bisa mengidentifikasi berbagai penyakit, terutama bayi dan balita lebih dini, sehingga penanganan bisa lebih cepat dan tepat.
 
"Baik itu kasus gizi kurang, gizi buruk, balita kerdil (stunting), termasuk campak dan kasus-kasus lainnya."
 
Karenanya, untuk mengajak masyarakat datang ke Posga, Dinas Kesehatan meningkatkan peran kader dan menggandeng TP PKK Kota Mataram.
 
Ketua TP PKK Kota Matara Kinnastri Mohan Roliskana sebelumnya mengatakan untuk mengoptimalkan layanan kesehatan di Posga, TP PKK memperkuat keberadaan kader dengan membuat SK pada tingkat kecamatan, tidak hanya di kelurahan.
 
Dengan demikian, kader yang sudah ada tidak mudah diganti meskipun terjadi pergantian kepala lingkungan.
 
"Sebab yang terjadi di lapangan begitu kepala lingkungan diganti, kader juga diganti, sehingga pembinaan kader dimulai dari nol lagi. Jadi, saya tidak mau itu terjadi lagi," ungkapnya.
 
Selain itu, kata istri Wali Kota Mataram ini, TP PKK menerapkan sistem digitalisasi data kegiatan di Posga melalui program sistem informasi Posyandu (SIP).
 
Dengan demikian, data balita yang ditimbang dan dipantau tumbuh kembang melalui Posyandu bisa terdata secara maksimal serta memudahkan dalam penanganan.
 
"Kalau sudah ada data, kita bisa mudah melihat balita yang stunting dan rentan stunting, serta potensi penyakit lainnya, sehingga kita lebih fokus melakukan intervensi," jelas dia.
 

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan