Solo: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan pemerintah daerah (Pemda) belum maksimal membelanjakan APBD. Kondisi itu tidak segaris dengan instruksi Presiden Jokowi agar Pemda turut bergotong-royong dalam penanganan inflasi.
"Di daerah masih banyak (APBD) yang belum dibelanjakan. Untuk itu APBD daerah diharapkan segera dibelanjakan. Kemarin dua persen minimal untuk bansos untuk mengimbangi perlindungan sosial yang dilakukan pemerintah," kata Airlangga di sela acara Serawung Sanak Mangkunegaran di Solo, Jawa Tengah, Jumat, 16 September 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah pusat, daerah serta Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi. Dia mengatakan tantangan pemerintah dalam pengendalian inflasi, yaitu empat bulan ke depan dimana seluruh pihak diminta untuk bergotong royong menjaga angka inflasi.
Baca: Pemkot Lhokseumawe Gelar Pasar Murah untuk Tekan Laju Inflasi
"Dan kalau ini bisa kita jaga Indonesia sekali lagi bisa keluar sebagai negara yang mampu menangani inflasi pertumbuhan ekonomi dan juga penanganan covid," bebernya.
Selain itu, monitor harga pangan menjadi langkah penting lainnya untuk menjaga inflasi tetap rendah.
"Kita minta kerja sama dan koordinasi antar derah untuk menjaga stok pangan yang berpotensi menaikkan inflasi seperti cabai dan bawang misalnya. Kita targetkan angka inflasi pangan per daerah maksimal di angka lima persen," ungkap dia.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengakui masih belum maksimalnya serapan APBD Kota Solo.
"Nanti kita maksimalkan. Ya ada beberapa kendala, tapi masih normal kok. Nanti ya kita maksimalkan serapannya," tutur Gibran.
Solo: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto menyebutkan pemerintah daerah (Pemda) belum maksimal membelanjakan
APBD. Kondisi itu tidak segaris dengan instruksi Presiden Jokowi agar Pemda turut bergotong-royong dalam penanganan
inflasi.
"Di daerah masih banyak (APBD) yang belum dibelanjakan. Untuk itu APBD daerah diharapkan segera dibelanjakan. Kemarin dua persen minimal untuk bansos untuk mengimbangi perlindungan sosial yang dilakukan pemerintah," kata Airlangga di sela acara Serawung Sanak Mangkunegaran di Solo, Jawa Tengah, Jumat, 16 September 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah pusat, daerah serta Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi. Dia mengatakan tantangan pemerintah dalam pengendalian inflasi, yaitu empat bulan ke depan dimana seluruh pihak diminta untuk bergotong royong menjaga angka inflasi.
Baca:
Pemkot Lhokseumawe Gelar Pasar Murah untuk Tekan Laju Inflasi
"Dan kalau ini bisa kita jaga Indonesia sekali lagi bisa keluar sebagai negara yang mampu menangani inflasi pertumbuhan ekonomi dan juga penanganan covid," bebernya.
Selain itu, monitor harga pangan menjadi langkah penting lainnya untuk menjaga inflasi tetap rendah.
"Kita minta kerja sama dan koordinasi antar derah untuk menjaga stok pangan yang berpotensi menaikkan inflasi seperti cabai dan bawang misalnya. Kita targetkan angka inflasi pangan per daerah maksimal di angka lima persen," ungkap dia.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengakui masih belum maksimalnya serapan APBD Kota Solo.
"Nanti kita maksimalkan. Ya ada beberapa kendala, tapi masih normal kok. Nanti ya kita maksimalkan serapannya," tutur Gibran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)