Mataram: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengimbau warga tidak panik terhadap potensi tsunami dampak gempa bumi dengan magnitudo 7,5 di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Mahfuddin Noor, meminta warga diminta mengamankan diri ke tempat yang lebih tinggi sambil menunggu keadaan kondusif.
"Beberapa daerah itu diminta siaga. Tapi, kita berharap tidak ke Kota Mataram dan NTB secara umum," kata Mahfuddin di Mataram, Selasa, 14 Desember 2021.
Baca: Peringatan Tsunami Gempa Flores Timur Dicabut
Berdasarkan informasi BMKG, gempa dengan magnitudo 7,5 di NTT terjadi pada pukul 10.20.11 WIB, Selasa, 14 Desember 2021. "Tapi Alhamdulillah, getarannya tidak terasa sampai Kota Mataram," jelasnya.
Mahfuddin meminta masyarakat harus tetap tenang sehingga ketika terjadi hal-hal di luar prediksi, masyarakat bisa mempersiapkan diri untuk penyelamatan.
Dia mengakui masyarakat di Kota Mataram hingga saat ini masih ada yang trauma dengan bencana gempa bumi pada Agustus 2018, sebab rasa takut saat menyelamatkan diri dan harus berada di lokasi pengungsian masih menyelimuti mereka.
"Pendeteksi tsunami yang berada di pinggir Pantai Penghulu Agung, Kota Mataram sejauh ini masih berfungsi dengan baik," ungkapnya.
Mataram: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengimbau warga tidak panik terhadap potensi tsunami dampak
gempa bumi dengan magnitudo 7,5 di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Mahfuddin Noor, meminta warga diminta mengamankan diri ke tempat yang lebih tinggi sambil menunggu keadaan kondusif.
"Beberapa daerah itu diminta siaga. Tapi, kita berharap tidak ke Kota Mataram dan NTB secara umum," kata Mahfuddin di Mataram, Selasa, 14 Desember 2021.
Baca:
Peringatan Tsunami Gempa Flores Timur Dicabut
Berdasarkan informasi BMKG, gempa dengan magnitudo 7,5 di NTT terjadi pada pukul 10.20.11 WIB, Selasa, 14 Desember 2021. "Tapi Alhamdulillah, getarannya tidak terasa sampai Kota Mataram," jelasnya.
Mahfuddin meminta masyarakat harus tetap tenang sehingga ketika terjadi hal-hal di luar prediksi, masyarakat bisa mempersiapkan diri untuk penyelamatan.
Dia mengakui masyarakat di Kota Mataram hingga saat ini masih ada yang trauma dengan bencana gempa bumi pada Agustus 2018, sebab rasa takut saat menyelamatkan diri dan harus berada di lokasi pengungsian masih menyelimuti mereka.
"Pendeteksi tsunami yang berada di pinggir Pantai Penghulu Agung, Kota Mataram sejauh ini masih berfungsi dengan baik," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)