Amin Jakfar, calon haji dari kloter 23 Embarkasi Surabaya asal Kabupaten Pamekasan, Madura, Jatim. (Istimewa)
Amin Jakfar, calon haji dari kloter 23 Embarkasi Surabaya asal Kabupaten Pamekasan, Madura, Jatim. (Istimewa)

Calon Haji Penyandang Tunanetra Wujudkan Impian Menuju Tanah Suci

Amaluddin • 20 Juni 2022 08:43
Surabaya: Meski dengan keterbatasan fisik, tak menghalangi Amin Jakfar calon jemaah haji penyandang tunanetra menjalankan ibadah haji. Dia merupakan calon jemaah haji (CJH) dari kloter 23 Embarkasi Surabaya asal Kabupaten Pamekasan, Madura, yang tahun ini berkesempatan menunaikan rukun Islam kelima itu.
 
Sebagai penyandang tunanetra, Amin mengaku tak patah semangat untuk melakukan ritual haji ini. Amin tetap optimistis dapat melaksanakan ibadah haji.
 
"Saya pasrahkankan semua kepada Allah SWT, sebaik-baik penjaga. Saya optimis dengan niat yang kuat untuk berhaji, dapat melaksanakan semua rukun ibadah haji," kata Amin, Senin, 20 Juni 2022. 

Amin menjelaskan sehari-sehari dirinya hanya di rumah menemani ibunya seorang pensiunan guru. Selain karena keterbatasan, ini dilakukan karena ingin menjaga, dan merawat ibunya yang sudah lanjut usia 60 tahun.
 
"Sebagai seorang wanita yang sudah melahirkan saya, ibu sangat prihatin dan khawatir dengan keadaan saya yang tunanetra ini. Karena itu Beliau mengarahkan saya sehari-hari hanya membantu pekerjaan rumah yang ringan-ringan saja," ujarnya.
 
Baca: Kondisi Hamil, Calon Haji Asal Lampung Batal Berangkat
 
Pada musim haji tahun ini, Amin berangkat ditemani dengan adik perempuannya. Ia bisa berangkat haji, karena didaftarkan ibunya sejak 2011 silam.
 
"Alhamdulillah, ibu mendaftarkan kami bertiga, ibu, saya dan adik untuk berangkat haji 2011 lama. Tapi tahun ini terpaksa ibu tidak bisa berangkat bersama-sama karena Beliau sudah berusia 66 tahun," katanya.
 
Meski bisa ke Tanah Suci, Amin mengaku sedih, lantaran ibunya gagal berangkat ke Arab Saudi karena faktor usia. "Sejujurnya kami sedih tapi ibu mendorong kami untuk tetap berangkat tahun ini karena kami tak tahu apa yang terjadi tahun depan," ujarnya.
 
Keyakinan Amin yang tulus bahwa setiap niat baik dan usaha pasti akan diijabah Allah, selalu dipegang teguh pria usia 42 tahun ini. Dia tak punya cara yang muluk untuk bisa sampai ke titik ini, hanya berusaha dan memasrahkan segalanya kepada Allah.
 
"Pokoknya hidup kita Allah yang mengatur, jadi kalau semuanya ditegakkan, tetap memegang tauhid, Allah bersama kita, Insya Allah perjalanan kita semuanya, baik haji atau yang lainnya pasti diluluskan, pasti dipermudah," katanya.
 
Selama ini, kata Amin, dirinya mengaku paling jauh pergi ke Jember bersama sahabat-sahabat sesama penyandang tunanetra. Selama di Tanah Suci nanti, Amin mengaku akan berdoa agar segera dipertemukan jodoh, sebagai pendamping hidup.
 
"Di tempat mustajabah nanti, saya akan berdoa agar memperoleh pendamping hidup yang bisa menerima kondisi saya apa adanya," katanya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan