Kota Bengkulu: Dinas Sosial Kota Bengkulu menyebutkan bahwa kasus anak yang berhadapan dengan masalah hukum di daerah setempat meningkat dari 65 kasus pada 2020 menjadi 80 kasus selama periode Januari-Desember 2021.
Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Rosminiarti, mengatakan ke-80 kasus tersebut tidak hanya anak yang menjadi korban tetapi juga menjadi pelaku tindak kejahatan.
"Selama 2021 naik signifikan menjadi 80 kasus, dan masih ada kasus yang masih berjalan hingga Januari ini," kata Rosminiarti, Senin, 3 Januari 2021.
Dinsos memastikan memberikan bantuan kepada anak-anak yang bermasalah dengan hukum ada 50 anak. Bantuan tersebut seperti memberikan motivasi, makanan bergizi, serta paket mainan, susu serta pendampingan hukum dan psikologi.
Baca juga: Pelaku Perjalanan di Bekasi Wajib Tes PCR
Rata-rata anak yang berhubungan dengan hukum merupakan anak-anak korban kekerasan dalam rumah tangga dan korban kekerasan seksual.
Salah satu pekerja sosial Kementerian Sosial, Hilda, menjelaskan bahwa saat ini anak yang menjadi pelaku tindak kriminal tidak hanya anak yang berusia remaja.
Tetapi ada anak yang berusia kisaran 6 hingga 8 tahun tidak hanya menjadi pelaku kasus kriminal tetapi juga pelaku tindak kekerasan seksual.
"Hal yang harus diperhatikan saat ini bahwa anak pelaku tindak pidana kekerasan seksual meningkat," ujarnya.
Kata dia, hal tersebut menjadi perhatian untuk semua, bukan hanya untuk dinas sosial tapi juga pihak Keluarga dan masyarakat. Sebab saat ini tidak lagi tren anak menjadi korban tetapi anak menjadi pelaku tindak kejahatan kriminal.
Kota Bengkulu:
Dinas Sosial Kota Bengkulu menyebutkan bahwa kasus anak yang berhadapan dengan masalah hukum di daerah setempat meningkat dari 65 kasus pada 2020 menjadi 80 kasus selama periode Januari-Desember 2021.
Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Rosminiarti, mengatakan ke-80 kasus tersebut tidak hanya anak yang menjadi korban tetapi juga menjadi pelaku tindak kejahatan.
"Selama 2021 naik signifikan menjadi 80 kasus, dan masih ada kasus yang masih berjalan hingga Januari ini," kata Rosminiarti, Senin, 3 Januari 2021.
Dinsos memastikan memberikan bantuan kepada anak-anak yang bermasalah dengan hukum ada 50 anak. Bantuan tersebut seperti memberikan motivasi, makanan bergizi, serta paket mainan, susu serta pendampingan hukum dan psikologi.
Baca juga:
Pelaku Perjalanan di Bekasi Wajib Tes PCR
Rata-rata anak yang berhubungan dengan hukum merupakan anak-anak korban kekerasan dalam rumah tangga dan korban kekerasan seksual.
Salah satu pekerja sosial Kementerian Sosial, Hilda, menjelaskan bahwa saat ini anak yang menjadi pelaku tindak kriminal tidak hanya anak yang berusia remaja.
Tetapi ada anak yang berusia kisaran 6 hingga 8 tahun tidak hanya menjadi pelaku kasus kriminal tetapi juga pelaku tindak kekerasan seksual.
"Hal yang harus diperhatikan saat ini bahwa anak pelaku tindak pidana kekerasan seksual meningkat," ujarnya.
Kata dia, hal tersebut menjadi perhatian untuk semua, bukan hanya untuk dinas sosial tapi juga pihak Keluarga dan masyarakat. Sebab saat ini tidak lagi tren anak menjadi korban tetapi anak menjadi pelaku tindak kejahatan kriminal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
