medcom.id, Mamuju: Nelayan temukan alat pemancar sinyal darurat atau emergency locator transmitter (ELT) di perairan Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Diduga, alat vital penerbangan itu milik AirAsia QZ8501 yang jatuh di Perairan Selat Karimata di akhir Desember 2014.
Tim Basarnas di Kantor BPBD Parepare, Sulawesi Selatan, mengamankan ELT, Minggu (8/2/2015). Nantinya, alat itu dikirim ke Surabaya, Jawa Timur.
"Kedua alat itu diamankan secara khusus dan tidak dicampur dengan temuan serpihan pesawat," ungkap Asmar, petugas komunikasi Basarnas di Makassar.
Menurut Asmar, nelayan menemukan dua benda pada 31 Januari 2015. Satu benda berwarna kuning, sebuah lagi berwarna merah.
Saat itu, Basarnas belum dapat memastikan apakah ELT itu milik AirAsia QZ8501. Setelah diteliti, benda berwarna kuning ternyata ELT sebuah pesawat. Sedangkan yang berwarna merah adalah pelontar sinyal atau biasa disebut satellite Epirb.
Sedianya, ELT berfungsi saat pesawat mengalami kecelakaan. Misalnya pesawat mengalami benturan keras. Alat itu memancarkan sinyal ke satelit, kemudian Basarnas akan mendeteksinya. Melalui sinyal, Basarnas akan lebih mudah melacak pesawat yang mengalami kecelakaan.
medcom.id, Mamuju: Nelayan temukan alat pemancar sinyal darurat atau emergency locator transmitter (ELT) di perairan Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Diduga, alat vital penerbangan itu milik AirAsia QZ8501 yang jatuh di Perairan Selat Karimata di akhir Desember 2014.
Tim Basarnas di Kantor BPBD Parepare, Sulawesi Selatan, mengamankan ELT, Minggu (8/2/2015). Nantinya, alat itu dikirim ke Surabaya, Jawa Timur.
"Kedua alat itu diamankan secara khusus dan tidak dicampur dengan temuan serpihan pesawat," ungkap Asmar, petugas komunikasi Basarnas di Makassar.
Menurut Asmar, nelayan menemukan dua benda pada 31 Januari 2015. Satu benda berwarna kuning, sebuah lagi berwarna merah.
Saat itu, Basarnas belum dapat memastikan apakah ELT itu milik AirAsia QZ8501. Setelah diteliti, benda berwarna kuning ternyata ELT sebuah pesawat. Sedangkan yang berwarna merah adalah pelontar sinyal atau biasa disebut
satellite Epirb.
Sedianya, ELT berfungsi saat pesawat mengalami kecelakaan. Misalnya pesawat mengalami benturan keras. Alat itu memancarkan sinyal ke satelit, kemudian Basarnas akan mendeteksinya. Melalui sinyal, Basarnas akan lebih mudah melacak pesawat yang mengalami kecelakaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)