Klaten: Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu malam, 21 November 2020, melaporkan total pengungsi erupsi Gunung Merapi di barak Balai Desa Balerante dan Balai Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, berjumlah 383 orang.
Saat ini, barak Balai Desa Balerante dihuni 279 pengungsi asal Dukuh Sambungrejo, Ngipiksari, Ngelo, Gondang, dan Sukorejo. Sedangkan pengungsi di Balai Desa Tegalmulyo berjumlah 104 orang dari Dukuh Canguk, Sumur, dan Pajegan.
Relawan penanggulangan bencana BPBD Klaten, Indiet, mengatakan, hingga Sabtu malam, tidak ada penambahan jumlah pengungsi di dua lokasi tempat evakuasi sementara tersebut.
Baca juga: 11 Nakes Positif Covid-19, Bangsal di RS Kulon Progo Ditutup
Pengungsi erupsi Gunung Merapi di Balai Desa Balerante maupun Balai Desa Tegalmulyo didominasi kelompok rentan. Seperti balita sebanyak 28 orang, 69 anak-anak, 60 lansia, sembilan orang difabel, ibu hamil dan menyusui masing-masing lima orang.
"Secara umum, pengungsi di barak Balai Desa Balerante dan Balai Desa Tegalmulyo dalam kondisi baik. Memang, ada lima pengungsi difabel yang saat ini kurang sehat," kata Indiet, Minggu, 22 November 2020.
Sementara, sebanyak 129 ekor sapi milik warga Dukuh Sambungrejo, Gondang, Ngelo, Ngipiksari, dan Sukorejo telah dievakuasi di kandang komunal di Desa Balerante. Kandang ini disiapkan tidak jauh dari barak pengungsi.
Desa Balerante, Tegalmulyo, dan Sidorejo masuk kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi. Namun, pengungsian belum ada di Desa Sidorejo. Meski barak telah disiapkan di GOR Kalimosodo. (Djoko Sardjono)
Klaten: Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu malam, 21 November 2020, melaporkan total pengungsi erupsi
Gunung Merapi di barak Balai Desa Balerante dan Balai Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, berjumlah 383 orang.
Saat ini, barak Balai Desa Balerante dihuni 279 pengungsi asal Dukuh Sambungrejo, Ngipiksari, Ngelo, Gondang, dan Sukorejo. Sedangkan pengungsi di Balai Desa Tegalmulyo berjumlah 104 orang dari Dukuh Canguk, Sumur, dan Pajegan.
Relawan penanggulangan bencana BPBD Klaten, Indiet, mengatakan, hingga Sabtu malam, tidak ada penambahan jumlah pengungsi di dua lokasi tempat evakuasi sementara tersebut.
Baca juga:
11 Nakes Positif Covid-19, Bangsal di RS Kulon Progo Ditutup
Pengungsi erupsi Gunung Merapi di Balai Desa Balerante maupun Balai Desa Tegalmulyo didominasi kelompok rentan. Seperti balita sebanyak 28 orang, 69 anak-anak, 60 lansia, sembilan orang difabel, ibu hamil dan menyusui masing-masing lima orang.
"Secara umum, pengungsi di barak Balai Desa Balerante dan Balai Desa Tegalmulyo dalam kondisi baik. Memang, ada lima pengungsi difabel yang saat ini kurang sehat," kata Indiet, Minggu, 22 November 2020.
Sementara, sebanyak 129 ekor sapi milik warga Dukuh Sambungrejo, Gondang, Ngelo, Ngipiksari, dan Sukorejo telah dievakuasi di kandang komunal di Desa Balerante. Kandang ini disiapkan tidak jauh dari barak pengungsi.
Desa Balerante, Tegalmulyo, dan Sidorejo masuk kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi. Namun, pengungsian belum ada di Desa Sidorejo. Meski barak telah disiapkan di GOR Kalimosodo. (Djoko Sardjono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)