Jakarta: Ketersediaan jaringan internet membantu kemajuan suatu daerah. Misalnya, di Desa Parek, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Desa Parek memang berada di pelosok. Namun, hal ini tidak membuat warganya terisolasi. Kehadiran internet telah membuka diri mereka terhadap dunia luar.
Yang paling dirasakan dengan kehadiran internet di desa ini adalah terbukanya akses terhadap pengetahuan sehingga dapat menunjang proses pendidikan. Seperti dirasakan Lestriana Safitri, siswa SMPN 4 Air Besar, Desa Parek.
"Yang saya rasakan waktu belum ada internet itu saya merasakan kesulitan karena tidak ada internet saya tidak bisa mencari materi dan juga bahan-bahan belajar,” ucap Lestriana pada program Bakti untuk Negeri di Metro TV.
Kepala Desa Parek Lorensius mengatakan jaringan internet di desanya merupakan bantuan dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Dinas Kominfo Kabupaten Landak. Pemancar sinyal internet dipasang di SMPN 4 Air Besar.
Kepala Sekolah SMPN 4 Air Besar Dedi Efendi menjelaskan internet dari BAKTI Kominfo hadir sejak 2019. Sebelum ada internet, para siswa kesulitan mengakses informasi.
“Mereka hanya bisa belajar secara manual. Informasi dari luar pun agak susah diperoleh. Jadi kalau sekolah ingin dapat informasi dinas itu agak susah. Untuk keperluan seperti sinkronisasi dapodik harus dilakukan di ibu kota kecamatan,” tuturnya.
Ketika ada internet, lanjut Dedi, antusiasme untuk mengakses informasi terlihat pada anak-anak, bahkan masyarakat sekitar. Di sisi lain, pembelajaran siswa menjadi lebih bervariatif dan menyenangkan.
Kehadiran internet pun mempermudah masyarakat desa untuk mengakses informasi, terutama bagi orang tua yang anaknya kuliah di luar Kalbar. Mereka terbantu membayar biaya kuliah melalui fasilitas mobile banking.
Bupati Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa mengatakan, kehadiran internet di daerahnya menunjang sekolah untuk melaksanakan ujian nasional berbasis komputer. Saat ini, Kabupaten Landak telah melaksanakan ujian nasional berbasis komputer 100 persen. Keberhasilan tersebut tak lepas dari peran BAKTI Kominfo menghadirkan akses internet di sekolah-sekolah di Kabupaten Landak.
“Dalam situasi sekarang, mereka yang mendapatkan akses internet terutama dari BAKTI merasakan perubahan peradaban,” ujar Karolin.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak Hery Mulyadi menyebutkan pada masa pandemi covid-19, fungsi internet sangat luar biasa. Dia mengumpamakan, jika saat ini internet belum tersedia di daerahnya, dunia pendidikan pasti lumpuh.
“Tetapi dengan adanya jaringan internet ini kita bisa memberikan materi pembelajaran melalui internet, melalui grup WhatsApp, dan aplikasi-aplikasi lain,” kata Hery.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Landak Yohanes mengakui kehadiran internet sangat krusial untuk mewujudkan Desa Pintar. Desa Pintar yang lekat dengan digitalisasi akan sangat bergantung pada ketersediaan internet yang memadai.
"Saat ini, internet BAKTI di Kabupaten Landak tersebar di 61 lokasi, antara lain di 16 puskesmas dan 45 sekolah," kata Yohanes.
Jakarta: Ketersediaan jaringan internet membantu kemajuan suatu daerah. Misalnya, di Desa Parek, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Desa Parek memang berada di pelosok. Namun, hal ini tidak membuat warganya terisolasi. Kehadiran internet telah membuka diri mereka terhadap dunia luar.
Yang paling dirasakan dengan kehadiran internet di desa ini adalah terbukanya akses terhadap pengetahuan sehingga dapat menunjang proses pendidikan. Seperti dirasakan Lestriana Safitri, siswa SMPN 4 Air Besar, Desa Parek.
"Yang saya rasakan waktu belum ada internet itu saya merasakan kesulitan karena tidak ada internet saya tidak bisa mencari materi dan juga bahan-bahan belajar,” ucap Lestriana pada program Bakti untuk Negeri di Metro TV.
Kepala Desa Parek Lorensius mengatakan jaringan internet di desanya merupakan bantuan dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Dinas Kominfo Kabupaten Landak. Pemancar sinyal internet dipasang di SMPN 4 Air Besar.
Kepala Sekolah SMPN 4 Air Besar Dedi Efendi menjelaskan internet dari BAKTI Kominfo hadir sejak 2019. Sebelum ada internet, para siswa kesulitan mengakses informasi.
“Mereka hanya bisa belajar secara manual. Informasi dari luar pun agak susah diperoleh. Jadi kalau sekolah ingin dapat informasi dinas itu agak susah. Untuk keperluan seperti sinkronisasi dapodik harus dilakukan di ibu kota kecamatan,” tuturnya.
Ketika ada internet, lanjut Dedi, antusiasme untuk mengakses informasi terlihat pada anak-anak, bahkan masyarakat sekitar. Di sisi lain, pembelajaran siswa menjadi lebih bervariatif dan menyenangkan.
Kehadiran internet pun mempermudah masyarakat desa untuk mengakses informasi, terutama bagi orang tua yang anaknya kuliah di luar Kalbar. Mereka terbantu membayar biaya kuliah melalui fasilitas mobile banking.
Bupati Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa mengatakan, kehadiran internet di daerahnya menunjang sekolah untuk melaksanakan ujian nasional berbasis komputer. Saat ini, Kabupaten Landak telah melaksanakan ujian nasional berbasis komputer 100 persen. Keberhasilan tersebut tak lepas dari peran BAKTI Kominfo menghadirkan akses internet di sekolah-sekolah di Kabupaten Landak.
“Dalam situasi sekarang, mereka yang mendapatkan akses internet terutama dari BAKTI merasakan perubahan peradaban,” ujar Karolin.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak Hery Mulyadi menyebutkan pada masa pandemi covid-19, fungsi internet sangat luar biasa. Dia mengumpamakan, jika saat ini internet belum tersedia di daerahnya, dunia pendidikan pasti lumpuh.
“Tetapi dengan adanya jaringan internet ini kita bisa memberikan materi pembelajaran melalui internet, melalui grup WhatsApp, dan aplikasi-aplikasi lain,” kata Hery.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Landak Yohanes mengakui kehadiran internet sangat krusial untuk mewujudkan Desa Pintar. Desa Pintar yang lekat dengan digitalisasi akan sangat bergantung pada ketersediaan internet yang memadai.
"Saat ini, internet BAKTI di Kabupaten Landak tersebar di 61 lokasi, antara lain di 16 puskesmas dan 45 sekolah," kata Yohanes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)