Bupati Jombang Munjidah Wahab. (Foto dokumen)
Bupati Jombang Munjidah Wahab. (Foto dokumen)

Bansos Daging Busuk, Bupati Jombang Janji Evaluasi Menyeluruh

Amir Zakky • 18 Agustus 2021 20:54
Jombang; Bupati Jombang, Jawa Timur, Munjidah Wahab memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh soal distribusi bansos dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Evaluasi dilakukan usai temuan daging busuk yang diterima 25 warga Desa Sukorejo, Kecamatan Perak.
 
Menurut Mundjidah Wahab, daging busuk yang sempat diterima puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bansos BPNT di Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, tidak boleh terulang kembali. Proses penyaluran yang tidak terkontrol membuat warga dirugikan.
 
“Oh itu mandiri dan itu memang dari e-Warongnya tidak punya freezer. Harus kita evaluasi itu,” tegas Mundjidah, Rabu, 18 Agustus 2021

Mundjidah mengungkapkan daging ayam busuk yang sempat diterima 25 warga tersebut saat ini sudah dilakukan penggantian dengan daging kualitas bagus.
 
Baca juga: Disabilitas di Kediri Dapat Layanan Jemput-Antar untuk Vaksinasi
 
“Kita harapkan supaya tidak sekedar beli begitu. Makanya ini kita evaluasi kedepannya seperti apa jangan sampai seperti ini lagi,” katanya.
 
Sebelumnya, sebanyak 25 warga di Dusun Tronyok dan Dusun Pedes, Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, mengeluhkan pemberian bansos daging ayam busuk dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) Kementrian Sosial (kemensos). Daging ayam potong busuk itu, sebagian sempat dikonsumsi warga untuk lauk dan sebagian terpaksa diberikan pada hewan peliharaan.
 
Niken Purbolaras, 39, salah satu penerima daging bususk asal Dusun Tronyok, Desa Sukorejo, mengaku daging busuk yang diterima ibu kandungnya Saudah 55, sempat dimasak sebagian lantaran tidak ada lauk untuk makan. Namun begitu, tidak ada tanda-tanda aneh yang dialami sang ibu usai mengonsumsi daging tersebut. 
 
“Kemarin yang busuk itu sempat dimasak sama ibu separuhnya. Sempat dimakan juga, karena enggak enak dan takut kenapa-kenapa, jadi semunya dibuang,” kata Niken, Minggu, 15 Agustus 2021.
 
Baca juga: Korban Meninggal di Gunung Bawakaraeng Jadi Tiga Orang
 
Niken mengaku, daging busuk tersebut diambil dari agen e-Warong Riya Pangestu yang melayani penyaluran BPNT terhadap 230 KPM, di Desa Sukorejo. Setiap KPM mendapatkan bansos berupa beras 10 Kg, bawang putih 1 Kg, tahu 1 kotak, telur 20 butir, kentang 1 Kg, serta daging ayam 1 Kg.
 
“Harapannya ke depan masyarakat mendapatkan bantuan sembako yang layak dimakan. Agen supaya cek dulu, kalau kondisi tidak layak jangan dibagikan. Kondisi pandemi ini orang serba susah, dapat bantuan sembako seperti itu sudah bersyukur," tandas Niken.
 
Di Kabupaten Jombang, jumlah penerima bansos BPNT berkisar 92 ribu-an. Jumlah ini naik dari Juni lalu yang hanya berkisar 88 ribu KPM. Setiap KPM menerima bantuan dengan nilai Rp200 ribu melalui kartu khusus yang ditukarkan dengan sembako di jaringan layanan bernama e-Warong.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan