Puncak gunung Ili lewotolok yang terbakar dan apinya semakin meluas. ANTARA/ho.
Puncak gunung Ili lewotolok yang terbakar dan apinya semakin meluas. ANTARA/ho.

Lava Pijar Ili Lewotolok Bikin Kebakaran, Api Mengarah ke Desa-desa

Antara • 28 Juli 2021 20:32
Kupang: Kebakaran kawasan hutan lindung di sekitar puncak Gunung Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus terjadi hingga Rabu malam, 28 Juli 2021. Kebakaran terjadi setelah terjadi erupsi yang mengeluarkan lava pijar pada Selasa, 27 Juli 2021.
 
Kepala UPT Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Kabupaten Lembata, Linus Lawe, mengatakan belum mengetahui berapa luas kawasan hutan lindung yang terbakar. Lantaran pihaknya belum bisa masuk ke kawasan itu.
 
"Kami belum tahu berapa luas lahan itu yang sudah terbakar. Kami belum bisa mendekat karena kebakaran hutan lindung itu masih di dalam radius 3 kilometer dan masih ada larangan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ili Lewotolok untuk masuk ke radius itu," katanya melansir Antara.

Baca:  Gunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 4.500 Meter
 
Saat ini, ujar dia, pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lembata serta pemerintah desa yang berada di bawah kaki Gunung Ili Lewotolok itu. Ia khawatir sebaran api terus meluas dan sampai ke desa-desa sekitar, apalagi dengan eembusan angin yang cukup kencang di daerah itu.
 
Dia menambahkan, api yang membakar sekitaran puncak Gunung Ili Lewotolok itu mengarah ke Desa Kolontobo, Murouna , Riangbao dan Petuntawa di Kecamatan Ile Ape.
 
"Kini kobaran api sudah mencapai kurang lebih 1,8 kilometer dari puncak gunung, sehingga kami sedang antispasi hal tersebut,"  ungkapnya.
 
Sementara Kepala PPGA Ili Lewotolok Stanis Ara Kian mengatakan, perkembangan terkini bahaya lontaran dan menjaga kestabilan area lapuk terganggu, bisa saja terjadi longsoran khusus area Timur Tenggara.
 
Baca: Lava Pijar Merapi Bikin Kebakaran, BPBD Magelang Terus Lakukan Pemantauan
 
"Untuk mengantisipasi ini agar radius 3 km tidak ada aktivitas manusia dulu dan tidak boleh melakukan pendakian untuk sementara waktu. Karena erupsi lewotolok masih saja terjadi," kata dia.
 
Ia menambahkan, seismik sampai saat ini cenderung menurun tapi dengan catatan kegempaan sekarang cenderung memiliki frekuensi tinggi. Yang artinya masih ada suplai magma ke permukaan dan potensi erupsi masih terjadi.
 
"Tindakan bisa dilakukan saat ini adalah masyarakat harus mengikuti rekomendasi PVMBG radius 3 km tidak ada aktivitas masyarakat. Dan terus waspadai juga dampak langsung lontaran lava pijar bisa saja terjadi ke segala arah. Seperti saat ini sebagian vegetasi terbakar," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan