Serang: Calon Gubernur Banten Andra Soni menyoroti masih tingginya tingkat pengangguran di Banten. Bahkan dalam 12 tahun terakhir tingkat pengangguran di Tanah Jawara lebih tinggi dari nasional.
"Ini harus menjadi perhatian khusus. Kita ingin kualitas SDM (sumber daya manusia) meningkat dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengggeliat," kata Andra.
Andra menegaskan, peningkatan kualitas pendidikan di semua jenjang merupakan prioritas utama. Pendidikan vokasi, pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi terbaru harus diprioritaskan.
Menurutnya, pengangguran harus ditangani secara serius, terdapat kebutuhan mendesak untuk mengupayakan lapangan pekerjaan lebih luas lagi. "Kita juga ingin menciptakan tenaga kerja yang kompeten termasuk pondok pesantren," ujar Andra Soni.
Banten harus memanfaatkan bonus demokrasi dan jalur penghubung Jawa-Sumatera untuk menciptakan lapangan pekerjaan, dengan masuknya investasi padat karya hingga pengembangan UMKM agar bisa mengakses modal hingga pangsa pasar.
"Dengan dibukanya jalan tol Serang-Panimbang, maka UMKM Banten Selatan lebih didorong kepada kegiatan produksi pangan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru," terangnya.
Lapangan pekerjaan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Angka warga miskin di Banten pada Maret 2024 mencapai 5,84 persen atau sebanyak 791 ribu.
Ketimpangan ekonomi antara Banten Utara dengan Banten Selatan harus ditekan. Pemprov dan pemerintah pusat menargetkan investasi besar dalam Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026.
Investasi mencapai Rp60 triliun di Banten, sebagian besar berada di sektor perdagangan, industri, dan telekomunikasi, orientasi investasi masih perlu memanfaatkan potensi sumber daya lokal.
"Kita memiliki program Banten Ramah investasi, industri dan penyerapan tenaga kerja. Ada juga ada pelatihan dan pendidikan vokasional," tuturnya.
Program ini dirancang untuk membekali individu dengan keterampilan praktis dan pengetahuan keterampilan teknis sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Program ini juga fokus pada pengembangan kompetensi profesional seperti kompetensi teknis, manajerial, komunikasi, dan etika kerja.
Program ini bertujuan meningkatkan kualitas SDM perdesaan dan perkotaan yang dituntut untuk terus berkembang di tiap wilayah di Provinsi Banten.
Kemudian program lainnya yakni Tunas Lokal, yakni tenaga kerja unggulan untuk akses dan sinergi. Akses terhadap tenaga kerja lokal adalah aspek penting dalam pengembangan ekonomi dan sosial suatu daerah.
Mengutamakan tenaga kerja lokal membawa berbagai manfaat baik bagi perusahaan program ini bertujuan mengutamakan tenaga kerja lokal dalam dunia industri.
"Upaya yang kami lakukan yaitu meningkatan integritas lembaga outsourcing, untuk memastikan kualitas layanan, kepercayaan dari perusahaan, dan keberlanjutan investasi. Dalam rangka pemberdayaan masyarakat lokal terutama proyek strategis maka kami mendorong untuk menyediakan lapangan kerja dengan padat karya," ucapnya.
Kemudian akan dibuat zona serapan tenaga kerja lokal sebesar 70 persen, dengan menciptakan wilayah industri baru di setiap kabupaten dan kota di Banten.
Pemerintah dan industri akan menjamin tenaga kerja lokal yang memiliki kemampuan dan tersertifikasi, untuk menduduki posisi tinggi di perusahaan tersebut. Sehingga mereka bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar Banten maupun asing.
"Dalam rangka pemberdayaan masyarakat lokal terutama proyek strategis, maka kami mendorong untuk menyediakan lapangan kerja dengan padat karya. Sebagai bentuk apresiasi, kami akan memberikan insentif kepada perusahaan yang memprioritaskan tenaga kerja lokal, termasuk potongan pajak atau dukungan administratif," katanya.
Serang: Calon Gubernur Banten Andra Soni menyoroti masih tingginya tingkat pengangguran di Banten. Bahkan dalam 12 tahun terakhir tingkat pengangguran di Tanah Jawara lebih tinggi dari nasional.
"Ini harus menjadi perhatian khusus. Kita ingin kualitas SDM (sumber daya manusia) meningkat dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengggeliat," kata Andra.
Andra menegaskan, peningkatan kualitas pendidikan di semua jenjang merupakan prioritas utama. Pendidikan vokasi, pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi terbaru harus diprioritaskan.
Menurutnya, pengangguran harus ditangani secara serius, terdapat kebutuhan mendesak untuk mengupayakan lapangan pekerjaan lebih luas lagi. "Kita juga ingin menciptakan tenaga kerja yang kompeten termasuk pondok pesantren," ujar Andra Soni.
Banten harus memanfaatkan bonus demokrasi dan jalur penghubung Jawa-Sumatera untuk menciptakan lapangan pekerjaan, dengan masuknya investasi padat karya hingga pengembangan UMKM agar bisa mengakses modal hingga pangsa pasar.
"Dengan dibukanya jalan tol Serang-Panimbang, maka UMKM Banten Selatan lebih didorong kepada kegiatan produksi pangan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru," terangnya.
Lapangan pekerjaan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Angka warga miskin di Banten pada Maret 2024 mencapai 5,84 persen atau sebanyak 791 ribu.
Ketimpangan ekonomi antara Banten Utara dengan Banten Selatan harus ditekan. Pemprov dan pemerintah pusat menargetkan investasi besar dalam Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026.
Investasi mencapai Rp60 triliun di Banten, sebagian besar berada di sektor perdagangan, industri, dan telekomunikasi, orientasi investasi masih perlu memanfaatkan potensi sumber daya lokal.
"Kita memiliki program Banten Ramah investasi, industri dan penyerapan tenaga kerja. Ada juga ada pelatihan dan pendidikan vokasional," tuturnya.
Program ini dirancang untuk membekali individu dengan keterampilan praktis dan pengetahuan keterampilan teknis sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Program ini juga fokus pada pengembangan kompetensi profesional seperti kompetensi teknis, manajerial, komunikasi, dan etika kerja.
Program ini bertujuan meningkatkan kualitas SDM perdesaan dan perkotaan yang dituntut untuk terus berkembang di tiap wilayah di Provinsi Banten.
Kemudian program lainnya yakni Tunas Lokal, yakni tenaga kerja unggulan untuk akses dan sinergi. Akses terhadap tenaga kerja lokal adalah aspek penting dalam pengembangan ekonomi dan sosial suatu daerah.
Mengutamakan tenaga kerja lokal membawa berbagai manfaat baik bagi perusahaan program ini bertujuan mengutamakan tenaga kerja lokal dalam dunia industri.
"Upaya yang kami lakukan yaitu meningkatan integritas lembaga outsourcing, untuk memastikan kualitas layanan, kepercayaan dari perusahaan, dan keberlanjutan investasi. Dalam rangka pemberdayaan masyarakat lokal terutama proyek strategis maka kami mendorong untuk menyediakan lapangan kerja dengan padat karya," ucapnya.
Kemudian akan dibuat zona serapan tenaga kerja lokal sebesar 70 persen, dengan menciptakan wilayah industri baru di setiap kabupaten dan kota di Banten.
Pemerintah dan industri akan menjamin tenaga kerja lokal yang memiliki kemampuan dan tersertifikasi, untuk menduduki posisi tinggi di perusahaan tersebut. Sehingga mereka bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar Banten maupun asing.
"Dalam rangka pemberdayaan masyarakat lokal terutama proyek strategis, maka kami mendorong untuk menyediakan lapangan kerja dengan padat karya. Sebagai bentuk apresiasi, kami akan memberikan insentif kepada perusahaan yang memprioritaskan tenaga kerja lokal, termasuk potongan pajak atau dukungan administratif," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)