Ilustrasi/Medcom.id.
Ilustrasi/Medcom.id.

Ribuan Ikan Mati Terdampar di Pesisir Pantai Ambon

ant • 16 September 2019 13:12
Ambon: Ribuan ikan di Pantai Pantai Rutong dan Leahari Kecamatan Leitimur Selatan, Ambon, Maluku mendadak mati dan terdampar di pinggi pantai. Jenis ikan yang ditemukan mati adalah ikan yang hidup di kedalaman 100 meter yakni ikan karang, yang ditemukan dalam kondisi tulang retak, mata ikan copot karena getaran yang kuat.
 
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kota Ambon bersama Balai Karantina Ikan Ambon dan UPTD saat sedang menganalisa penyebab kematian ribuan ikan tersebut. 
 
"Tim telah turun langsung ke lokasi untuk mengambil sampel ikan dan air untuk dilakukan analisa oleh balai karantina ikan," kata Kepala DKP Ambon, Steven Patty di Ambon, Minggu, 15 September 2019.

Ia mengatakan, dugaan sementara penyebab ribuan ikan mati di pantai Rutong dan Leahari sejak Sabtu, 14 September disebabkan getaran ledakan yang sangat kuat dari dalam laut sehingga ikan mati.
 
Masyarakat sekitar pantai tersebut, kata Steven, mengonsumsi ikan dan tidak mengalami keracunan akibat ikan yang mati.
 
Dia mengatakan tekstur ikan yang ditemukan mati selama dua hari, masih segar dan daging ikan masih bisa dikonsumsi serta tidak mengandung racun,
 
"Masyarakat yang kami temui menyatakan mereka mengonsumsi ikan tetapi tidak keracunan, sehingga kami masih terus melakukan analisa kematian ikan ini," ujarnya.
 
Disinggung terkait kematian ikan karena ledakan alga atau fitoplankton (blooming algae), pihaknya masih menganalisis setiap 200 meter di pantai Hutumuri dan hingga Hukurilla.
 
Petugas juga direncanakan akan melakukan penyelaman untuk melihat kondisi bawah laut terutama terumbu karang.
 
"Penyebab sementara bukan karena ledakan alga, tetapi karena daya ledak yang kuat dari laut," katanya.
 
Ia menambahkan, masyarakat jangan mengambil kesimpulan yang sembarangan akibat kematian ribuan ikan di pantai.
 
Sementara itu, Warga pesisir di Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Provinsi Maluku, khawatir tsunami datang setelah melihat ribuan ikan mati dan terdampar di pantai sejak Sabtu, 14 September 2019. 
 
Warga Desa Leahari di Kecamatan Leitimur Selatan Vin Maitimu mengatakan bahwa sejak Sabtu malam warga bersiap menyelamatkan barang berharga dan dokumen penting.
 
"Senantiasa ikhtiar, bahkan saat malam hari senantiasa berjaga-jaga sehingga terganggu waktu tidur karena mengkhawatirkan kemungkinan tsunami melanda secara tiba-tiba," katanya.
 
Apalagi, ia mengatakan, belum ada penjelasan resmi dari Penjabat Kepala Desa Leahari Jhon Sitanala dan organisasi perangkat daerah terkait di Pemerintah Kota Ambon dan lembaga penelitian resmi mengenai ribuan ikan yang mati di pantainya.
 
"Saya konfirmasi ke Penjabat Kepala Desa diberitahu bahwa staf Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ambon bersama Balai Karantina Ikan Ambon dan UPTD terkait telah mengambil sampel ikan yang mati untuk diteliti," kata Vin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan