Surabaya: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut aset pengelolaan Yayasan Kas Pembangunan Surabaya mencapai sepertiga aset Pemkot Surabaya. Aset yang telah lama hilang tersebut mencapai puluhan trilliun rupiah.
"Lebih dari Rp10 trilliun nilai asetnya, sama dengan sepertiganya aset Kota Surabaya. Banyak sekali. Saya sangat bersyukur aset itu telah kembali ke Pemkot Surabaya," ungkap Risma usai penyerahan aset Yayasan Kas Pembangunan Surabaya dari Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Sunarta, Kamis, 18 Juli 2019.
Proses Pemkot Surabaya mengambil aset yang sudah bertahun-tahun hilang tidak sederhana dan cenderung mustahil. Namun, dia dan jajarannya tetap berusaha memperjuangkan kembali aset berupa lahan sebesar 50 hektare lebih tersebut.
Pada 2016 lalu, ia sempat berkirim surat ke kejaksaan terkait adanya perubahan status pengelolaan hak yayasan kas Pembangunan milik Surabaya. "Saya mendengar bahwa Kejaksaan bisa menjadi pengacara negara. Akhirnya berkirim kabar surat kesana," kata dia.
Baca: Aset Yayasan Kas Pembangunan Kembali ke Pemkot Surabaya
Setelah proses panjang, sekitar 5,3 hektare lahan bisa diselamatkan. Angkanya di atas kertas tidak riil karena dihitung berdasarkan NJOP.
"Jadi, jika NJOP waktu itu angka kasarnya bisa sampai sepuluh kali lipat," jelas Risma.
Penyelamatan aset juga terjadi pada 2017 lalu. Sedikitnya ada sekitar 12,8 hektare lahan yang bisa diselamatkan kejaksaan. Jumlah aset yang bisa diselamatkan bertambah tiap tahun yakni 9,4 hektare di 2018 dan 14 hektare di pertengahan 2019.
"Kemudian dibantu oleh Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya sebanyak 1,4 hektare yang terselamatkan. Jadi, total keseluruhan yang bisa diselamatkan hampir 50 hektare lebih," kata dia.
Bahkan, seluruh aset yang terselamatkan dapat kembali dikelola Pemkot Surabaya.
Surabaya: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut aset pengelolaan Yayasan Kas Pembangunan Surabaya mencapai sepertiga aset Pemkot Surabaya. Aset yang telah lama hilang tersebut mencapai puluhan trilliun rupiah.
"Lebih dari Rp10 trilliun nilai asetnya, sama dengan sepertiganya aset Kota Surabaya. Banyak sekali. Saya sangat bersyukur aset itu telah kembali ke Pemkot Surabaya," ungkap Risma usai penyerahan aset Yayasan Kas Pembangunan Surabaya dari Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Sunarta, Kamis, 18 Juli 2019.
Proses Pemkot Surabaya mengambil aset yang sudah bertahun-tahun hilang tidak sederhana dan cenderung mustahil. Namun, dia dan jajarannya tetap berusaha memperjuangkan kembali aset berupa lahan sebesar 50 hektare lebih tersebut.
Pada 2016 lalu, ia sempat berkirim surat ke kejaksaan terkait adanya perubahan status pengelolaan hak yayasan kas Pembangunan milik Surabaya. "Saya mendengar bahwa Kejaksaan bisa menjadi pengacara negara. Akhirnya berkirim kabar surat kesana," kata dia.
Baca:
Aset Yayasan Kas Pembangunan Kembali ke Pemkot Surabaya
Setelah proses panjang, sekitar 5,3 hektare lahan bisa diselamatkan. Angkanya di atas kertas tidak riil karena dihitung berdasarkan NJOP.
"Jadi, jika NJOP waktu itu angka kasarnya bisa sampai sepuluh kali lipat," jelas Risma.
Penyelamatan aset juga terjadi pada 2017 lalu. Sedikitnya ada sekitar 12,8 hektare lahan yang bisa diselamatkan kejaksaan. Jumlah aset yang bisa diselamatkan bertambah tiap tahun yakni 9,4 hektare di 2018 dan 14 hektare di pertengahan 2019.
"Kemudian dibantu oleh Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya sebanyak 1,4 hektare yang terselamatkan. Jadi, total keseluruhan yang bisa diselamatkan hampir 50 hektare lebih," kata dia.
Bahkan, seluruh aset yang terselamatkan dapat kembali dikelola Pemkot Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
