Ilustrasi - Medcom.id.
Ilustrasi - Medcom.id.

Tren Kriminal di Papua Meningkat Selama 2019

Roylinus Ratumakin • 28 Desember 2019 13:33
Jayapura: Kasus kriminalitas di Papua sepanjang 2019 terbilang tinggi. Polda Papua merilis beberapa kasus yang menonjol mulai kategori ringan hingga berat.
 
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengungkap kasus konvensional pada 2019 sebanyak 3.203 kasus. Sedangkan pada 2018 sebanyak 2.372 kasus, dan mengalami peningkatan sebesar 35,03 persen atau meningkat 831 kasus.
 
“Untuk penyelesaian kasusnya, pada 2018 penyelesaian sebanyak 527 kasus dan 2019 ada 596 kasus sehingga mengalami peningkatan penyelesaian kasus sebanyak 69 kasus atau 13,09 persen,” ujar Waterpauw di Aula Rastra Samara Polda Papua, Sabtu, 28 Desember 2019.

Kasus penganiayaan dengan pemberatan selama 2019, sebanyak 65 kasus ketimbang pada 2018 sebanyak 215 kasus.
 
"Terjadi penurunan sebanyak 150 kasus. Sementara untuk penyelesaian pada 2019 sebanyak 41 kasus dan 2018 sebanyak 113 kasus," jelasnya.
 
Dia melanjutkan kejahatan transnasional terjadi sebanyak 275 kasus sepanjang 2019. Sedangkan pada 2018, sebanyak 256 kasus. 
 
"Ada dua kasus menonjol yaitu cyber crime dan narkoba. Ada juga kejahatan kekayaan negara, kami berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp7 miliar lebih. Ini untuk kasus illegal loging, illegal fishing, pencucian uang, dan korupsi,” bebernya.
 
Terkait aksi unjuk rasa, kata Waterpauw, ada 87 kasus sepanjang 2019. Unjuk rasa yang paling terbesar terjadi di beberapa kabupaten dan kota di Papua. 
 
“Untuk kasus yang paling menonjol selama 2019 ada 23 kasus Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) menyebakan 10 warga, delapan anggota TNI dan dua anggota Polri  tewas," ulasnya. 
 
Polda Papua memprediksi gangguan Keamanan dan ketertiban masyarakat pada 2020 yakni adanya mahasiswa eksodus ke Papua.  Selain itu agenda pelaksanaan PON 2020 di Papua menjadi perhatian.
 
“Kami akan terus meningkatkan sinergitas dengan stakeholder dan tokoh untuk menciptakan situasi kondusif. Sehingga proses pembangunan di Papua bisa berjalan dengan optimal,” katanya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan