Bandung: Sekretaris Daerah Jawa Barat nonaktif Iwa Karniwa mengaku akan membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumpulkan informasi terkait kasus suap proyek Meikarta.
Iwa mengaku menghormati keputusan KPK yang telah menetapkannya sebagai tersangka pada Senin, 29 Juli 2019. Iwa pun akan bersikap kooperatif terhadap KPK atas kasus yang menimpanya saat tersebut.
"Saya akan menaati, mengikuti serta bersikap kooperatif sebagai bentuk tanggungjawab saya untuk turut membantu KPK dalam upaya pemberantasan korupsi," ujar Iwa dalam keterangan tertulis, Selasa, 30 Juli 2019.
Baca: Kasus Sekda Jabar Terjadi Sebelum Ridwan Kamil Menjabat
Pria yang telah menjabat sebagai Sekda Jabar sejak masa kepemimpinan Ahmad Heryawan selama 10 tahun ini, menyerahkan kasus yang menjeratnya berdasarkan proses hukum yang berlaku.
"Atas penetapan status tersangka pada saya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, saya menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum yang berjalan," tutur Iwa.
Iwa berharap bisa mendapatkan keadilan dalam kasus yang menjeratnya saat ini dan mendapatkan kebenaran bagi dirinya. "Saya menghormati penetapan ini sebagai proses saya memperoleh keadilan dan kebenaran di mata hukum," jelas Iwa.
Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa sebagai tersangka dalam kasus suap proyek Meikarta. KPK menyebut Iwa meminta upeti senilai Rp1 miliar kepada Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bekasi Neneng Rahmi Nurlaili.
Upeti itu terkait pengurusan Peraturan Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Bekasi Tahun 2017 untuk pembangunan proyek Meikarta, milik Lippo Group.
Bandung: Sekretaris Daerah Jawa Barat nonaktif Iwa Karniwa mengaku akan membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumpulkan informasi terkait kasus suap proyek Meikarta.
Iwa mengaku menghormati keputusan KPK yang telah menetapkannya sebagai tersangka pada Senin, 29 Juli 2019. Iwa pun akan bersikap kooperatif terhadap KPK atas kasus yang menimpanya saat tersebut.
"Saya akan menaati, mengikuti serta bersikap kooperatif sebagai bentuk tanggungjawab saya untuk turut membantu KPK dalam upaya pemberantasan korupsi," ujar Iwa dalam keterangan tertulis, Selasa, 30 Juli 2019.
Baca:
Kasus Sekda Jabar Terjadi Sebelum Ridwan Kamil Menjabat
Pria yang telah menjabat sebagai Sekda Jabar sejak masa kepemimpinan Ahmad Heryawan selama 10 tahun ini, menyerahkan kasus yang menjeratnya berdasarkan proses hukum yang berlaku.
"Atas penetapan status tersangka pada saya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, saya menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum yang berjalan," tutur Iwa.
Iwa berharap bisa mendapatkan keadilan dalam kasus yang menjeratnya saat ini dan mendapatkan kebenaran bagi dirinya. "Saya menghormati penetapan ini sebagai proses saya memperoleh keadilan dan kebenaran di mata hukum," jelas Iwa.
Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa sebagai tersangka dalam kasus suap proyek Meikarta. KPK menyebut Iwa meminta upeti senilai Rp1 miliar kepada Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bekasi Neneng Rahmi Nurlaili.
Upeti itu terkait pengurusan Peraturan Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Bekasi Tahun 2017 untuk pembangunan proyek Meikarta, milik Lippo Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
