Sleman: Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Pemkab Sleman menerjunkan 303 pengawas kesehatan hewan kurban. Petugas memastikan hewan kurban bebas dari penyakit berbahaya seperti anthrax.
Petugas kesehatan ini memantau ke 2.428 titik yang meliputi 549 kandang kelompok ternak dan sejumlah lokasi penjualan hewan. Pemkab Sleman menggandeng Pusat Kesehatan Hewan dan UPT Balai Penyuluhan Pertanian Pangan dan Perikanan untuk melakukan kegiatan ini.
"Saat pemantauan petugas melakukan pemeriksaan fisik hewan. Juga menanyakan keterangan asal hewan dan meminta penjual adanya surat keterangan kesehatan hewan(SKKH)," jelas Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Pemkab Sleman Harjanto di Kantor Bupati Sleman, Kamis, 1 Agustus 2019.
Pemeriksaan kesehatan dimulai beberapa peka lalu dan berlangsung sampai Hari Raya Iduladha. Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan seluruh hewan kurban di wilayah Sleman bebas dari penyakit menular seperti antrax, penyakit mulut dan kuku.
"Hewan Kurban di Sleman bebas antrax. Penyakit yang ditemukan saat petugas pemantau adalah conjunctivitis, penyakit mata, penyakit orf, scabies dan trauma akibat perjalanan. Paling banyak terserang adalah kambing dan domba," jelas dia.
Warga mesti jeli saat membeli hewan kurban. Ia menyebut hewan kurban yang sehat dapat dilihat dari kulit cerah dan mengkilat, sorot mata tidak sayu, bibirnya basah, tidak ada ingus, tidak memiliki gelambir kulit di bawah lehernya dan makan lahap.
Petugas lapangan juga sosialisasi tata cara penyembelihan hewan kurban serta pembuangan limbah potong yang benar dan higienis ke masyarakat. Dinas PPP turut akan menerjunkan petugas pada saat pemotongan idul Adha.
Petugas akan memeriksa hewan sebelum dan sesudah pemotongan untuk memastikan hewan tersebut tidak mengandung cacing atau penyakit berbahaya. Berdasarkan catatan dari Dinas PPP jumlah ketersediaan ternak di kabupaten Sleman tahun 2019 meliputi 38.485 sapi, 24.941 kambing dan 34.901 domba.
Sleman: Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Pemkab Sleman menerjunkan 303 pengawas kesehatan hewan kurban. Petugas memastikan hewan kurban bebas dari penyakit berbahaya seperti anthrax.
Petugas kesehatan ini memantau ke 2.428 titik yang meliputi 549 kandang kelompok ternak dan sejumlah lokasi penjualan hewan. Pemkab Sleman menggandeng Pusat Kesehatan Hewan dan UPT Balai Penyuluhan Pertanian Pangan dan Perikanan untuk melakukan kegiatan ini.
"Saat pemantauan petugas melakukan pemeriksaan fisik hewan. Juga menanyakan keterangan asal hewan dan meminta penjual adanya surat keterangan kesehatan hewan(SKKH)," jelas Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Pemkab Sleman Harjanto di Kantor Bupati Sleman, Kamis, 1 Agustus 2019.
Pemeriksaan kesehatan dimulai beberapa peka lalu dan berlangsung sampai Hari Raya Iduladha. Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan seluruh hewan kurban di wilayah Sleman bebas dari penyakit menular seperti antrax, penyakit mulut dan kuku.
"Hewan Kurban di Sleman bebas antrax. Penyakit yang ditemukan saat petugas pemantau adalah
conjunctivitis, penyakit mata, penyakit
orf,
scabies dan trauma akibat perjalanan. Paling banyak terserang adalah kambing dan domba," jelas dia.
Warga mesti jeli saat membeli hewan kurban. Ia menyebut hewan kurban yang sehat dapat dilihat dari kulit cerah dan mengkilat, sorot mata tidak sayu, bibirnya basah, tidak ada ingus, tidak memiliki gelambir kulit di bawah lehernya dan makan lahap.
Petugas lapangan juga sosialisasi tata cara penyembelihan hewan kurban serta pembuangan limbah potong yang benar dan higienis ke masyarakat. Dinas PPP turut akan menerjunkan petugas pada saat pemotongan idul Adha.
Petugas akan memeriksa hewan sebelum dan sesudah pemotongan untuk memastikan hewan tersebut tidak mengandung cacing atau penyakit berbahaya. Berdasarkan catatan dari Dinas PPP jumlah ketersediaan ternak di kabupaten Sleman tahun 2019 meliputi 38.485 sapi, 24.941 kambing dan 34.901 domba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)