Surabaya: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara simbolis memulai proyek jembatan Joyoboyo di Jalan Gunungsari, Surabaya, Jawa Timur. Jembatan sepanjang 150 meter dengan lebar 17 meter dan tinggi pilon 20 meter itu dibangun dengan Anggaran APBD 2020 sebesar Rp39 miliar.
"Untuk aksesibilitas kita mencoba membangun jembatan ini untuk membantu kelancaran akses, terutama keluar-masuk kota,” kata Risma, Kamis, 5 Maret 2020.
Menurut Risma, akses pembangunan di Surabaya tak bisa hanya mengandalkan Jembatan Wonokromo. Apalagi jembatan itu telah berusia 50 tahun.
Jembatan Joyoboyo akan menjadi akses jalan dari kawasan barat Ahmad Yani melalui Jalan Pulo Tegalsari ke Jalan Joyoboyo.
"Jadi, kalau warga mau ke Jalan Mayjend atau Gunungsari bisa langsung lewat sini (Jembatan Joyoboyo), enggak perlu memutari jalan Diponegoro lagi," imbuh dia.
Baca juga: Jembatan Ambruk di Pakisaji Malang Putus Akses Dua Desa
Risma memastikan jembatan ini akan terkoneksi dengan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Pengunjung Kebun Binatang Surabaya (KBS) dapat memanfaatkan area tersebut untuk memarkirkan kendaraannya.
"Bus juga masuk ke sini (TIJ), kemudian penumpang turun, kalau mau ke KBS lewat bawah (terowongan), sehingga enggak ganggu di atas (lalu lintas)," ujar Risma.
Selain fungsi penyeberangan dan akses jalan, Jembatan Joyoboyo juga akan dibuat sebagai alternatif wisata baru di Kota Pahlawan. "Jadi bukan sekadar jembatan, tapi bisa menjadi salah satu ikon Surabaya untuk berekreasi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati menambahkan jembatan akan dilengkapi taman dan air mancur. “Targetnya Oktober selesai,” imbuh dia.
Surabaya: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara simbolis memulai proyek jembatan Joyoboyo di Jalan Gunungsari, Surabaya, Jawa Timur. Jembatan sepanjang 150 meter dengan lebar 17 meter dan tinggi pilon 20 meter itu dibangun dengan Anggaran APBD 2020 sebesar Rp39 miliar.
"Untuk aksesibilitas kita mencoba membangun jembatan ini untuk membantu kelancaran akses, terutama keluar-masuk kota,” kata Risma, Kamis, 5 Maret 2020.
Menurut Risma, akses pembangunan di Surabaya tak bisa hanya mengandalkan Jembatan Wonokromo. Apalagi jembatan itu telah berusia 50 tahun.
Jembatan Joyoboyo akan menjadi akses jalan dari kawasan barat Ahmad Yani melalui Jalan Pulo Tegalsari ke Jalan Joyoboyo.
"Jadi, kalau warga mau ke Jalan Mayjend atau Gunungsari bisa langsung lewat sini (Jembatan Joyoboyo), enggak perlu memutari jalan Diponegoro lagi," imbuh dia.
Baca juga:
Jembatan Ambruk di Pakisaji Malang Putus Akses Dua Desa
Risma memastikan jembatan ini akan terkoneksi dengan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Pengunjung Kebun Binatang Surabaya (KBS) dapat memanfaatkan area tersebut untuk memarkirkan kendaraannya.
"Bus juga masuk ke sini (TIJ), kemudian penumpang turun, kalau mau ke KBS lewat bawah (terowongan), sehingga enggak ganggu di atas (lalu lintas)," ujar Risma.
Selain fungsi penyeberangan dan akses jalan, Jembatan Joyoboyo juga akan dibuat sebagai alternatif wisata baru di Kota Pahlawan. "Jadi bukan sekadar jembatan, tapi bisa menjadi salah satu ikon Surabaya untuk berekreasi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati menambahkan jembatan akan dilengkapi taman dan air mancur. “Targetnya Oktober selesai,” imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)